Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mencatat kinerja audited sangat baik bahkan melampaui target kinerja tahun 2021. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyebutkan bahwa pencapaian kinerja tersebut ditopang dari berbagai kinerja operasional.
“Semuanya memiliki kinerja yang sangat baik, mulai dari kinerja produksi, penjualan, peningkatan EBITDA, pendapatan, hingga laba,” jelas Bakir ditulis Rabu (27/4/2022).
Adapun kinerja produksi tahun 2021 mencapai 19,52 juta ton atau 100,7% dari target RKAP 2021. Rinciannya, produksi pupuk 12,24 juta ton dan non-pupuk 7,22 juta ton yang terdiri dari amoniak, asam sulfat, dan asam fosfat. Volume ini juga meningkat jika dibandingkan realisasi produksi tahun 2020 yang mencapai 19,38 juta ton.
Begitu juga dengan volume penjualan tahun 2021 yang mencapai 14,17 juta ton atau 100,8% dari target RKAP 2021. Rinciannya, penjualan pupuk subsidi 7,92 juta ton, pupuk non-subsidi 4,99 juta ton, dan non-pupuk 1,26 juta ton (amoniak, asam sulfat, asam fosfat, dan sebagainya).
Bakir mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari program transformasi bisnis perusahaan. Dimana Pupuk Indonesia telah bertransformasi dari sebelumnya strategic holding kini menjadi activist holding. Transformasi ini ditandai dengan sentralisasi sejumlah bidang strategis yang bertujuan untuk menghasilkan value creation, atau nilai tambah bagi holding maupun anak perusahaan.
Proses transformasi ini juga berhasil mencatat kinerja pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA 2021 sebesar Rp14,18 triliun. Nilai ini jauh di atas realisasi EBITDA 2020 sebesar Rp9,81 triliun. Peningkatan ini berasal dari penjualan sektor retail, baik melalui Retail Management maupun Program Makmur. Kemudian proses Inbound dan Outbound Supply Chain sebagai hasil dari pengadaan bersama, sentralisasi pemasaran, dan juga dari hasil optimalisasi asset.
Selain itu, upaya tersebut juga berkat perubahan mindset perusahaan dari sebelumnya production centric menjadi customer centric, atau menjadi perusahaan yang lebih berorientasi pada pelanggan. Dengan mindset baru ini, Pupuk Indonesia berhasil meningkatkan kinerja penjualan, terutama untuk pasar retail.
Berbagai terobosan dalam program transformasi bisnis tersebut terbukti membuahkan hasil yang sangat positif. Hal ini terlihat dari nilai pendapatan konsolidasi Pupuk Indonesia yang mencapai sebesar Rp78,6 triliun atau 107% dari target RKAP 2021 sebesar Rp72,9 triliun. Nilai ini meningkat jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp71,88 triliun.
Dari jumlah tersebut, Pupuk Indonesia berhasil membukukan laba sebesar Rp5,13 triliun atau 165% dari target RKAP 2021 sebesar Rp3,1 triliun. Laba tersebut juga naik signifikan jika dibandingkan dengan laba tahun 2020 sebesar Rp2,32 triliun.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Pupuk Indonesia Dukung Gerakan Respectful Workplace Policy
Kedepan, Pupuk Indonesia juga akan terus berorientasi pada pelanggan dengan memperkuat pangsa pasar produk pupuk retail. Diantaranya dengan peningkatan penjualan retail melalui benefit & loyalty program, retail & distributor excellence, launching 1.000 kios retail, perluasan program Makmur, dan sebagainya.
Selain itu, untuk memperluas pangsa pasar retail, Pupuk Indonesia juga terus mengembangkan diri melalui sejumlah proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi konsumsi energi, dan daya saing.
Sejumlah proyek yang akan dilaksanakan antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan methanol di Papua Barat, proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Pupuk Kujang, penyelesaian proyek NPK di Pupuk Iskandar Muda, hingga proyek Soda Ash di Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Makin Banyak, Pesan Base Fuel Lagi dari Pertamina
-
Kementerian PKP Ajak Masyarakat Kenali Program Perumahan Lewat CFD Sudirman
-
Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025