Suara.com - Presiden Jokowi menyebut harga beras di Indonesia jauh lebih murah dibanding negara lain seperti seperti Korea Selatan (Korsel), Filipina hingga Amerika Serikat.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan Indonesia tidak melakukan impor beras sama sekali selama tiga tahun terakhir. Biasanya Indonesia impor beras berkisar 1,5 juta hingga 2 juta ton per tahun. Paling tidak, Indonesia impor beras khusus yang dikonsumsi oleh warga negara luar.
“Saya cek harga beras dua hari ini rata-rata Rp 10.700. Coba kita liat negara lain di Korea Selatan Rp 53 ribu, di Amerika Rp 52 ribu, dan di Filipina Rp 18 ribu. Ini yang harus kita syukuri,” ujar Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional V Projo di Magelang, Sabtu (21/5/2022).
“Meski ada impor kecil itu beras-beras khusus yang dimakan orang Korea, impor beras Korea yang dimakan orang korea, beras jepang impor dari jepang. Yang india impor beras bramasti dari India,” tambahnya.
Jokowi menegaskan tidak melakukan impor beras ini harus dipertahankan. Ia merasa bersyukur bahwa stok beras dapat diperbesar, sehingga produktivitas petani harus ditingkatkan.
“Jangan dianggap pemulihan ekonomi hal yang biasa. Tidak gampang dan tidak mudah mengelolanya baik yang berkaitan dengan kenaikan harga-harga, anggaran negara dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Jokowi.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Ingin Produktivitas Petani Dalam Negeri Terus Digenjot
-
Charta Politika: Pernyataan Jokowi Di Rakernas Projo Simbol Dukungan Ke Ganjar Pranowo
-
Meraba Kontestasi Pemilu 2024, Pengamat Politik Sebut Jokowi Punya Pengaruh Kuat Menangkan Capres
-
Dua Nama Ini Disebut-sebut Bakal Masuk Radar Jokowi untuk Suksesi di Pilpres 2024 Mendatang
-
Pengamat Ungkap Pengaruh Jokowi untuk Calon Presiden di Pemilu 2024, Singgung Sosok Prabowo dan Ganjar
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu