Suara.com - Unit bisnis dari Stellantis, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) di AS, mengaku bersalah dalam kasus manipulasi uji emisi kendaraan bermesin diesel dan akan membayar denda sekitar 300 juta dolar AS (Rp4,3 triliun).
Pengadilan Departemen Kehakiman AS menambahkan, kendaraan itu antara lain model dari tahun 2014 hingga 2016 dengan lebih dari 100.000 truk pickup Ram model lama dan kendaraan sport Jeep yang dijual di Amerika Sertikat (AS).
“FCA US terlibat dalam skema multi-tahun untuk menyesatkan regulator dan pelanggan AS," kata Asisten Jaksa Agung Kenneth Polite, dikutip dari Reuters pada Minggu (5/6/2022).
Ia juga mengatakan, departemen akan meminta pertanggungjawaban perusahaan, tata kelola perusahaan yang baik, dan perbaikan tepat waktu.
Hakim Distrik AS Nancy Edmunds di Detroit menetapkan tanggal hukuman 18 Juli. Penyelesaian kasus tersebut termasuk penyitaan 203,6 juta dolar AS (Rp2,9 triliun) dan denda 96,1 juta dolar AS (Rp1,3 triliun).
FCA US sebelumnya sudah membayar denda perdata 311 juta dolar AS (Rp4,4 triliun) dan membayar lebih dari 183 juta dolar AS (Rp2,6 triliun) untuk kompensasi kepada lebih dari 63.000 orang sebagai bagian dari gugatan class action terkait masalah mesin diesel.
Perusahaan itu juga sudah menjalani masa percobaan selama tiga tahun. FCA juga wajib meninjau kepatuhannya terhadap Undang-Undang Udara Bersih serta prosedur inspeksi dan pengujian, menyerahkan laporan, dan menyiapkan setidaknya dua tinjauan dan laporan tindak lanjut.
Departemen Kehakiman mengatakan FCA US memasang fitur perangkat lunak (software) untuk pada mesin diesel sehingga dapat lulus uji emisi.
Mereka menjelaskan, perusahaan dengan sengaja mengkalibrasi sistem kontrol emisi untuk menghasilkan lebih sedikit emisi dalam kondisi mengemudi normal.
Baca Juga: Gubernur Anies: Uji Emisi untuk Meyakinkan Diri Tidak Ikut Mengotori Udara Jakarta
Kasus serupa juga pernah terjadi pada Volkswagen AG lima tahun lalu yang dikenal dengan skandal “dieselgate”. Saat itu, Volkswagen mengaku bersalah atas tuntutan pidana terkait kecurangan uji emisi yang mempengaruhi hampir 600.000 kendaraan.
Berita Terkait
-
Kekurangan Bengkel, Pemprov DKI Jakarta Akui Uji Emisi Kendaraan Tak Berjalan Maksimal
-
Dodge Hornet Bakal Hadir di 2022, Berbagi Platform dengan Alfa Romeo Tonale
-
Bukan Hanya Masalah Kena Tilang, Ini Manfaat Uji Emisi Gas Buang Kendaraan
-
Pemkot Jakpus Gelar Uji Emisi Gratis 4 Kali Tahun Ini, Catat Waktunya!
-
Gubernur Anies: Uji Emisi untuk Meyakinkan Diri Tidak Ikut Mengotori Udara Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat