Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta para Kepala Satuan Kerja di lingkungan Kemnaker agar pengelolaan Keuangan Negara/APBN dilakukan secara akuntabel, transparan, dan kredibel.
"Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik kepada Kemnaker. Kepercayaan publik terhadap organisasi pemerintah adalah suatu hal yang mahal, bahkan tidak ternilai," ucap Inspektur Jenderal Kemnaker, Estiarty Haryani saat memberikan arahan pada Apel Pagi Kemnaker secara virtual, Senin (6/6/2022).
Adapun dalam mengelola keuangan negara, para Kepala Satuan Kerja harus melakukannya dengan cara monitoring anggaran belanja, memperhatikan kualitas belanja, memastikan outcome pembelanjaan berdampak kepada ekonomi rakyat dan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Kemnaker juga mengingatkan para Aparatur Sipil Negara di lingkungannya agar senantiasa menjaga integritas dalam bekerja. Pasalnya, integritas merupakan suatu keutamaan karena merepresentasikan kejujuran diri dan pengendalian internal yang menjadi indikator dalam upaya pencegahan korupsi.
Lebih lanjut Estiarty mengatakan, korupsi merupakan tindak kejahatan luar biasa karena merugikan keuangan negara. Tindak pidana korupsi tercipta bukan hanya karena kesempatan, tetapi juga faktor kesengajaan karena dilakukan dengan sadar untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri maupun golongan.
Mengantisipasi hal itu, integritas sebagai Aparatur Sipil Negara sangat perlu senantiasa terjaga, mulai dari disiplin hadir tepat waktu, tidak meninggalkan kantor untuk keperluan pribadi pada jam kerja, serta tidak menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi.
Menurutnya, kedisiplinan serta nilai kejujuran yang terus dijaga dapat menjadi faktor penahan diri bila kesempatan korupsi itu hadir. Terlebih dalam hal pengelolaan keuangan APBN yang sejatinya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Tujuan itulah yang harus selalu kita pegang, sehingga fokus pekerjaan bukan hanya pada penyerapan anggaran, namun juga kepatuhan dalam menatausahakan keuangan negara dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya," jelasnya.
Baca Juga: Mantan Bendahara Dinas Kehutanan Kabupaten Buru Selatan Ditangkap di Karawang
Berita Terkait
-
Oknum Satpol PP Kota Surabaya Terindikasi Korupsi
-
Diperiksa 6 Jam Kasus Korupsi Dana Hibah KONI Lampung, Ini Kata Yusuf Barusman
-
Sri Sultan HB X Dukung Upaya KPK Tuntaskan Kasus Korupsi yang Menjerat Eks Wali Kota Yogyakarta
-
KPK Buka Penyidikan Kasus Dana LPDB-KUMKM Diduga Fiktif di Jawa Barat, Siapa Tersangkanya?
-
Buka Pendaftaran Hingga 1 Juli 2022, Polteknaker Siap Cetak Insan Ketenagakerjaan Unggul
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun