Suara.com - Harga emas melonjak 1 persen pada perdagangan hari Kamis dalam karena dolar yang merosot usai prospek kebijakan agresif Federal Reserve, membawa beberapa daya tarik safe-haven kembali ke logam kuning.
Mengutip CNBC, Jumat (17/6/2022) harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD1,849,68 per ounce pada pukul 24.54 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melesat 1,7 persen menjadi USD1.849,90.
Memperkuat daya tarik emas di antara pembeli luar negeri, dolar anjlok 1,6 persen untuk mundur dari tingkat tertinggi dua dekade baru-baru ini.
"Emas sekarang mulai terlihat cukup menarik karena spekulasi pada ekonomi Amerika menyusut," kata Edward Moya, analis OANDA.
"Ketika reli dolar mencapai puncaknya dan investor sekarang mencari safe-haven , perdagangan emas terlihat cukup menarik." Tambah Moya.
Kendati emas baru-baru ini bergerak seiring dengan pasar saham dan obligasi, bukannya melesat dari aliran safe-haven murni, kenaikannya pada sesi Kamis tetap terjadi meski Wall Street dihujani aksi jual yang tajam karena kekhawatiran atas resesi.
Inflasi dan ketidakpastian ekonomi biasanya mendukung emas, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Daya tarik safe-haven emas bisa memudar lebih jauh jika Federal Reserve berhasil memerangi inflasi tanpa mendorong Amerika Serikat ke dalam resesi, kata Carsten Menke, Kepala Riset Julius Baer.
The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar dalam lebih dari seperempat abad, Rabu.
Baca Juga: Kalahkan Peraih Emas Olimpiade, Pram/Yere Tak Mau Jemawa: Ini Belum Final
Kekhawatiran tentang lonjakan inflasi juga mendorong bank sentral lainnya untuk memperketat kebijakan moneter. Bank Nasional Swiss secara tak terduga menaikkan suku bunga kebijakannya untuk pertama kali dalam 15 tahun dan Bank of England mengikutinya.
Sementara itu harga logam lainnya, perak di pasar spot melesat 1,2 persen menjadi USD21,90 per ounce, platinum melejit 1,3 persen menjadi USD951,52 dan paladium melambung 1,4 persen menjadi USD1.887,50.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?