Suara.com - Harga emas melemah pada perdagangan Senin, karena suku bunga yang lebih tinggi membebani logam kuning, sementara investor mengamati setiap isyarat pada langkah kebijakan di forum Bank Sentral Eropa di Portugal.
Mengutip CNBC, Selasa (28/6/2022) harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD1.823,89 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,3 persen lebih rendah menjadi USD1.824,8.
"Emas melorot karena aksi jual pasar obligasi berlanjut setelah melemahnya permintaan dari lelang US Treasury lainnya," ujar Edward Moya, analis OANDA.
Edward menambahkan dalam jangka pendek, prospek emas bakal variatif karena ada ketidakpastian besar musim panas ini, dengan kemungkinan Federal Reserve yang lebih agresif di satu sisi dan risiko resesi di sisi lain.
Dolar juga jatuh dan kenaikan imbal hasil US Treasury 10-tahun membuat emas kurang menarik.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan inflasi dan risiko ekonomi, namun suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor mencermati tanda-tanda langkah kebijakan di masa depan ketika sejumlah kepala bank sentral, termasuk Presiden ECB Christine Lagarde dan Chairman Fed Jerome Powell, menghadiri forum tahunan di Sintra.
Sementara itu, analis mengatakan rencana Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan Kanada untuk melarang impor emas Rusia guna memperketat sanksi terhadap Moskow mungkin hanya memiliki dampak fundamental yang terbatas.
"Tidak banyak emas yang diekspor ke negara-negara G-7, terutama karena minimnya penerbangan dari Rusia sejak perang dimulai. Dampak pada harga emas sejauh ini dapat diabaikan," kata Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Jadi Rp994.000 per Gram
Rusia, produsen emas terbesar ketiga di dunia, menyumbang sekitar 10 persen dari produksi global.
Sementara itu harga logam lainnya perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD21,13 per ounce, platinum juga menguat 0,1 persen menjadi USD908,00, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi USD1.870,52.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya