Suara.com - Dalam kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab, Presiden Joko Widodo berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, PEA, pada Jumat (01/06/2022).
Menteri BUMN Erick Thohir yang turut serta dalam pertemuan itu mengatakan bahwa para investor dan pengusaha UEA optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek kedua negara.
“Alhamdulillah tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi di mana mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia,” ujar Erick, Minggu (3/7/2022).
Erick menyebutkan setidaknya empat poin yang didiskusikan Presiden Jokowi dengan para investor.
Pertama, logistik udara. Ei era sekarang yang penuh ketidakpastian dalam hal logistik dan rantai pasok, Indonesia dan UEA bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan.
“Indonesia dan UAE ini bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain, secara bersamaan UAE ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia untuk melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri. Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi,” kata dia.
Kedua, Ibu Kota Nusantara. Erick menjelaskan bahwa Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru. Erick memandang bahwa pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.
“Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan tentu kita harus menyiapkan kota masa depan. UAE sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya,” katanya.
Ketiga, pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru atau blue economy. Erick mengatakan Presiden Jokowi ingin agar pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekedar mengeksploitasinya.
Baca Juga: Wanaartha Life Beberkan Negosiasi Calon Investor Baru Sudah dari 50 Persen
“Kita mempunyai Raja Ampat, mempunyai juga ada yang namanya Komodo yang sangat dilindungi. Nah ini sekarang kita coba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh, wisata laut kita yang friendly atau sangat bersahabat dengan alam dan juga dengan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. Jadi bukan sekadar entertainment dan tourism,” katanya.
Keempat, perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara. Menurut Erick, hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi.
“Supaya kita bisa lebih kompetitif dan terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja dan tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu,” katanya.
Para pengusaha dan investor yang hadir dalam pertemuan dengan Jokowi yaitu Founder and Co-Chief Investment Officer, Bridgewater Associates Ray Dalio, CEO Group G42 Ltd Peng Xiao, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dan Kepala Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah.
Tag
Berita Terkait
-
Bertemu Para Suporter Timnas Indonesia, Erick Thohir Coba Pulihkan Kepercayaan Publik
-
Geger Skandal Whoosh, Akademisi Sebut Jokowi, Luhut, Erick Thohir dan 2 Menteri Layak Diperiksa
-
Shin Tae-yong dan Louis van Gaal Dicoret, Sisa 3 Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Andre Rosiade Sentil Erick Thohir: Jumpa Pers Bisa, Rapat Exco Evaluasi Timnas Indonesia Gak Bisa
-
Penetapan Target Piala Dunia 2034 Makin Perkuat Bukti PSSI Sengaja Melepas Piala Dunia 2026?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun