Suara.com - Harga minyak dunia naik pada perdagangan hari Kamis, rebound dari kerugian tajam dua sesi sebelumnya, karena investor mengembalikan fokus mereka ke pasokan yang ketat meskipun kekhawatiran mengganggu potensi resesi global.
Mengutip CNBC, Jumat (8/7/2022) minyak mentah berjangka Brent naik 3,9 persen lebih tinggi pada USD104,65 per barel. Sementara minyak mentah berjangka WTI AS menetap 4,26 persen lebih tinggi pada USD102,73.
Perdagangan sangat fluktuatif. Pada sesi terendah, harga turun sekitar USD2.
Indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi, menebus beberapa kerugian pekan lalu terkait dengan kekhawatiran resesi karena bank sentral secara agresif menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
“Dengan pasokan minyak Rusia yang akan turun seiring berjalannya tahun dan kehabisan bagian Barat untuk mempertahankan ladang, dan dengan sisa OPEC yang putus asa tidak berinvestasi dalam mempertahankan kapasitas produksi, saya khawatir hari-hari minyak USD100 akan bersama kita untuk beberapa waktu. belum,” kata Jeffrey Halley.
Analis pasar senior di OANDA mengatakan dari sisi pasokan, para pedagang bersiap untuk gangguan pasokan minyak dari Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang telah diberitahu oleh pengadilan Rusia untuk menghentikan aktivitas selama 30 hari.
Ekspor melalui CPC, berkontribusi sekitar 1 persen dari pasokan minyak global.
Lebih lanjut yang menekan pasokan global, setelah Washington memperketat sanksi terhadap anggota OPEC Iran pada hari Rabu, menekan Teheran karena berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dan melepaskan ekspornya.
Harga minyak telah turun dalam beberapa minggu terakhir karena investor khawatir bahwa perlambatan ekonomi yang tajam dapat menekan permintaan komoditas.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Anjlok, Kini di Level Terendahnya Dalam 12 Pekan Terakhir
Stok minyak mentah AS naik 8,2 juta barel pekan lalu, didorong oleh peningkatan persediaan dan karena penyulingan memangkas produksi, kata Administrasi Informasi Energi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina