Suara.com - Dinas Pertanian Mukomuko memastikan, semua pabrik sawit di daerah ini masih tetap beroperasi normal, dengan menerima tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dijual oleh masyarakat petani setempat.
"Sampai sekarang belum ada pabrik yang membatasi jumlah pembelian TBS kelapa sawit petani, meskipun penjualan CPO dari daerah ini terbatas," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina dalam keterangannya, di Mukomuko, Sabtu (11/7/2022) lalu.
Hal ini ia sampaikan usai adanya kabar pabrik minyak sawit di wilayah itu tengah kesulitan dan menjual crude palm oil (CPO) keluar daerah, sehingga stok CPO dalam tangki penyimpanan pabrik menumpuk.
Menurutnya, dengan kondisi seperti sekarang ini, kemungkinan pabrik memilih untuk membeli tanda buah segar (TBS) kelapa sawit milik petani setempat dengan harga lebih murah dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, harga pembelian TBS kelapa sawit oleh semua pabrik minyak kelapa sawit yang tersebar di sejumlah wilayah ini di bawah Rp1.000 per kg.
Ia berharap, setelah ini penjualan CPO dari daerah ini kembali naik akan berimbas harga TBS sawit milik petani setempat meningkat.
Ia menambahkan, harga sawit di pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi turun dari sebesar Rp870 per kg menjadi Rp750 per kg, harga sawit di PT Surya Andalan Primatama turun dari sebesar Rp1.080 per kg menjadi Rp930 per kg.
Kemudian, harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari sebesar Rp920 per kg menjadi Rp720 per kg, harga sawit di PT Bumi Mentari Karya turun dari sebesar Rp980 per kg menjadi Rp850 per kg.
Harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas turun dari sebesar Rp950 per kg menjadi Rp820 per kg, harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari turun dari sebesar Rp970 per kg menjadi Rp840 per kg, harga sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari sebesar Rp970 per kg menjadi Rp840 per kg.
Baca Juga: Bikin Petani Merana, Pabrik Minyak Kelapa Sawit Beli TBS di Bawah Harga yang Ditetapkan
Lalu, harga TBS sawit di PT Karya Agro Sawitindo turun dari sebesar Rp950 per kilogram menjadi Rp820 per kg, dan harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit turun dari sebesar Rp1.130 per kilogram menjadi Rp900 per kg.
Berita Terkait
-
Mendag Zulhas Minta Pengusaha Beli TBS Petani Seharga Rp1.600 per Kilogram
-
Luhut Sebut Harga Sawit Jatuh karena Ukraina, Legislator PDIP: Jangan Cari Kambing Hitam
-
Penyebab Harga TBS Sawit Terus Turun, Apakah Hanya Terjadi di Indonesia?
-
Luhut Janji Industri Sawit Indonesia Segera Bangkit: Tata Kelola Akan DIaudit
-
Bikin Petani Merana, Pabrik Minyak Kelapa Sawit Beli TBS di Bawah Harga yang Ditetapkan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil