Suara.com - Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan, data inflasi baru-baru ini belum memperlihatkan kabar baik dengan kurangnya peningkatan dari bulan ke bulan dalam laju kenaikan harga menjamin kenaikan 0,75 poin persentase lagi dalam suku bunga dana federal ketika pembuat kebijakan bertemu akhir bulan ini.
"Data yang datang dalam beberapa bulan terakhir benar-benar menunjukkan perlunya kita lebih dekat dengan sikap netral itu lebih cepat," kata Bostic dalam pernyataannya kepada wartawan,
Menyoroti suku bunga dana federal saat ini, ditetapkan dalam kisaran antara 1,50 persen dan 1,75 persen, masih dalam pandangannya "akomodatif" dan mendorong kegiatan ekonomi.
Usai peningkatan yang diperkirakan pada pertemuan Juli lalu, ia mengaku akan melihat ke depan bagaimana ekonomi mulai berjalan dan tidak ingin terlalu membebani probabilitas.
Akhir Mei lalu, Bostic mengaku tidak ingin menaikkan suku bunga dan mendukung bertahan dengan kenaikan suku bunga setengah poin yang tampaknya didukung oleh pejabat Fed secara luas pada saat itu.
Namun, saat inflasi melonjak, Bostic mengaku harapannya musnah dan mendukung kenaikan tiga perempat poin yang lebih besar pada pertemuan Fed Juni, dan sekarang telah mendukung lagi pada sesi mendatang pada 27-28 Juli.
Namun demikian, ia optimis ekonomi Amerika pada Juli 2023 cukup kuat untuk menghadapi kenaikan suku bunga besar lainnya, dan menunjuk pada kenaikan pekerjaan yang kuat bahkan ketika suku bunga yang lebih tinggi mulai mendinginkan bagian ekonomi seperti perumahan.
"Situasi saat ini tidak terasa seperti resesi," kata Bostic.
Namun demikian, tindakan di luar pertemuan Fed Juli akan tergantung pada bagaimana ekonomi berkembang.
Baca Juga: Kenaikan BBM Nonsubsidi Tidak Akan Timbulkan Inflasi, Pengamat: Orang Kaya Tidak Suka Gejolak
"Jika permintaan turun jauh lebih cepat dari yang kami harapkan atau pasokan kembali, saya akan merasa nyaman melakukan" kenaikan suku bunga lebih lanjut, kata Bostic.
Data inflasi yang akan dirilis pada Rabu (13/7/2022) diperkirakan menunjukkan harga konsumen yang terus meningkat pada Juni pada tingkat tahunan lebih dari 8,0 persen.
Berita Terkait
-
Harga Minyak Ditutup Bervariasi, WTI Tergelincir 0,7 Persen
-
Harga Bahan Pokok Terus Melejit, Ganjar Minta Kadin Jateng Turun Untuk Bantu Tekan Inflasi
-
Dolar AS Naik ke Level Tertinggi Baru Selama Dua Dekade, Euro Jatuh ke Posisi Terendah dalam 20 Tahun
-
Dolar Meroket ke Level Tertinggi Baru Kurun Dua Dekade, Harga Emas Jatuh
-
Kenaikan BBM Nonsubsidi Tidak Akan Timbulkan Inflasi, Pengamat: Orang Kaya Tidak Suka Gejolak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar