Suara.com - Sejumlah langkah strategis yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan menjadi sentiment positif bagi market. Mulai dari rencana pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Perkeretaapian sampai dengan perluasan pasar ekspor Liquefied Natural Gas (LNG) berkolaborasi dengan perusahaan trading asal Singapura.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan secara jangka pendek, pelaku pasar akan mencermati dinamika aksi korporasi PGAS.
”Pemberitaan positif untuk memperkuat pangsa pasar PGAS, peningkatan topline (pendapatan) dan bottomline (laba bersih), ini bisa dimanfaatkan traders untuk melakukan aksi trading jangka pendek,” ungkapnya.
Dari data riset Mirae Asset Sekuritas, kata Nafan, prospek topline dan bottomline masih dalam proyeksi mengalami tren kenaikan yang progresif. Hal ini dipengaruhi oleh sederet katalis positif dari adanya rencana bisnis yang dilakukan PGAS.
”Tentu saja bila proyek-proyek yang ada ini bisa bantu topline dan bottomline, maka kinerja PGAS bisa mengalami kenaikan secara progresif,” tegasnya
Salah satunya adalah rencana konversi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ke BBG. Optimisme konversi ini meningkat setelah dilakukan uji coba menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada moda kereta api pembangkit milik KAI.
Berdasarkan hasil observasi, PT PGN LNG Indonesia yang merupakan anak usaha PGAS, telah mencatat uji coba dinamis DDF pada kereta pembangkit Dharmawangsa jurusan Jakarta – Surabaya yang menunjukkan adanya efisiensi dan nilai substitusi solar oleh gas/LNG sebesar 37 persen.
Penggunaan LNG oleh perkeretaapian dinilai sangat positif di tengah kenaikan harga BBM dunia sehingga selain menciptakan efisiensi, KAI juga menjadi lebih ramah lingkungan.
”Harga komoditas minyak memang kita akui sedang naik. Di saat harga minyak naik, maka bahan bakar LNG jadi alternatif dan bisa menjadi mitigasi risiko dari kenaikan harga minyak. Ini menguntungkan PGAS bila mereka bisa memanfaatkan pasar LNG,” ucap Nafan.
Baca Juga: BUMN Gas Negara Gelar Program Undian Bedah Dapur Senilai Rp40 Juta, Segera Daftar!
Katalis positif lainnya adalah pengembangan infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGAS akan menyesuaikan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI). Saat ini, berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), terdapat 7 Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Baru yang menjadi potensi pengembangan jaringan gas bumi.
Inisiatif ini dilakukan dalam upaya mendorong pemerataan infrastruktur gas bumi di lokasi-lokasi potensial KI baru.
”Pasti ini dilakukan manajemen PGAS untuk memaksimalkan potensi kawasan industri yang ada,” imbuhnya.
Nafan mengatakan, perkembangan proyek hulu yang ada di Pertamina group juga akan membawa angin segar terhadap kinerja PGAS. Salah satunya, proyek small land based-LNG Regasification Terminal di RU V Cilacap dan pembangunan Pipa Senipah-Balikpapan sepanjang sekitar 78 KM ke RU V Balikpapan. Sementara untuk regasifikasi pada pembangkit listrik, saat ini sedang dikebut untuk 10 lokasi di Nusa Tenggara dan Sulawesi Tenggara.
”Selanjutnya untuk kebutuhan pasar internasional, salah satunya di Singapura (komersial dan konsumer), kebutuhannya juga sangat tinggi. Jika PGAS bisa distribusi, maka pendapatannya nantinya juga bisa meningkatkan devisa negara,” ujar Nafan.
Potensi dimaksud bersumber dari kolaborasi PGAS yang saat ini menjalin partnership dengan Gunvor Singapore Pte. Ltd (Gunvor). Pada kerjasama ini, PGN dan Gunvor akan menjalankan jual beli LNG di pasar Internasional dan memperluas kerjasama bisnis lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra