Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak semua pelaku ekonomi kreatif UMKM memiliki keberanian dan kemauan untuk melawan stigma dan persepsi negatif yang melemahkan langkah dalam membangun usaha.
Menparekraf menekankan keberanian dan kemauan untuk melawan stigma, menjadi poin penting yang harus disadari semua orang. Sandiaga melantunkan pantun: Buah kecut namanya delima, buah manis namanya pepaya. Jangan takut melawan stigma karena yang berusaha akan berjaya.
“Satu semangat yang ingin saya sampaikan adalah pelaku UMKM memiliki keberanian melawan stigma yang ada. Ini menjadi poin penting yang ingin saya sampaikan. Banyak orang jatuh sebelum mereka sukses. Mau sukses harus mau gagal karena kesuksesan dicapai dengan anak tangga kegagalan. Jangan takut patahkan stigma, karena yang berjaya adalah dia yang berani melangkah menghadapi kegagalan di saat banyak yang meremehkannya. Yang berjaya adalah dia yang mau tetap melangkah di saat keadaan memaksanya untuk berhenti,” ujar Sandiaga saat melakukan kunjungan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Cilegon Center Mall, Banten.
Sandiaga lantas berkisah tentang pengalaman sebagai orang yang pernah mengarungi dunia usaha saat krisis.
“25 tahun lalu saya melewati krismon, alhamdulillah krismon mengubah takdir saya, membuat saya berada di sini. Dulu saya professional yang kehilangan pekerjaan saat krisis, namun justru itu yang mengubah kuadran saya jadi pengusaha. Penolakan, kegagalan saya lalui, namun alhamdulillah bisa bangkit kembali. Awal memulai usaha bersama 3 karyawan, sekarang usaha yang kami bangun bisa berikan lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan,” ujarnya.
Senada dengan poin tadi, Sandiaga juga menyampaikan pentingnya jiwa pantang mundur dan kerja 4As (kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas). Jiwa pantang mundur tunjukkan kita jiwa yang ulet, individu yang pantang menyerah.
Selain itu, Menparekraf menekankan pentingnya inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Inovasi penting agar produk memiliki daya saing, adaptasi agar produk kita relevan sesuai kekinian, dan kolaborasi untuk tingkatkan rezeki dan perpanjang usaha kita. Kenalilah mentor-mentor kalian, pelaku usaha lain, juga pimpinan/kepala daerah. Kalau kepala daerah akur dan dukung UMKM, kita terima dengan lapang dada,” ujarnya.
Berani Mematahkan Stigma
Baca Juga: Soal Fenomena Citayam Fashion Week di SCBD, Pemprov DKI: Itu Bagian Dari Ekspresi Generasi Muda
Dalam obrolannya bersama Sesa Susanti, pandai kayu wanita yang juga pemilik dari Nalaktak Kai Woodworking, terungkap bahwa bekerja di bidang laki-laki membutuhkan upaya dan kerja dua kali lipat lebih keras agar berhasil.
“Berprofesi di bidang laki-laki harus kerja keras dua kali lipat. Untuk mendapatkan trust (kepercayaan) itu sulit. Tapi saya konsisten belajar setiap hari, dan pasti bisa. Saat ini produk saya sudah sampai ke Alaska dan Jerman,” ujar Sesa yang mengaku menembus pasar internasional berkat kekuatan media sosial.
Sesa mengisahkan, pembeli dari luar negeri mengaku heran ada orang Asia, perempuan yang ‘main kayu’ (maksudnya berkarya di bidang perkayuan).
“Mereka penasaran datang ke rumah berkunjung. Sampai ada komunitas perkayuan dari luar negeri yang kirim alat ke saya,” ujarnya.
Menurut Sesa, produk Indonesia, khususnya kayu, memiliki keunggulan dibandingkan yang lain.
“Kualitasnya bagus. Bahan limbah aja bisa jadi bagus apalagi bahan baru,” ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
PT Pegadaian Raih Indonesia's In-House Counsel Awards 2025, Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh Hari Ini
-
Ngeri! Utang Pinjol Makin Menggila Tumbuh 21 Persen dalam Setahun, OJK Beberkan Alasannya
-
Mandatori Biodiesel B50 Diterapkan Mulai 2026, Bahlil: Maksimalkan Potensi Sawit
-
Generasi Muda Jadi Kunci Transformasi Energi RI, Begini Penjelasan Pakar
-
ESDM Wanti-wanti Freeport Indonesia, Insiden Longsor Tambang Jangan terulang!
-
IHSG Sempat Hijau di Awal Sesi, Lalu Bergerak Turun, Ini Biang Keroknya
-
Gaji ASN Naik dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025, Pensiunan Apakah Dapat Kenaikan?
-
Wall Street Loyo, Bursa Saham Asia Berjaya: IHSG Ikut Siapa Hari Ini?
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Antam Naik Terus Jadi Rp 2.419.000 per Gram!