Suara.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mulai menawarkan skema bisnis yang atraktif kepada mitra bisnis operator telekomunikasi. Salah satunya, solusi total yang terdiri dari tower leasing, connectivity dan power to tower.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan, dengan tawaran skema bisnis tersebut, membuat operator telekomunikasi hanya perlu menentukan tower yang diinginkan dan perseroan akan menyiapkan semua sarana penunjangnya.
Hal ini diharapkan dapat memudahkan operator untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
"Pengalihan kepemilikan 6.000 menara memberikan dampak potensi yang sangat besar kepada operator telekomunikasi untuk memperkuat dan memperluas layanannya karena tower-tower tersebut sebelumnya eksklusif hanya untuk Telkomsel dan sekarang dapat dimanfaatkan oleh semua operator dan skema bisnis yang sangat menarik," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Pria yang akrab disapa Teddy ini melanjutkan, pasca akuisisi menara ini Mitratel akan meningkatkan jumlah penyewaan atau tenancy ratio secara agresif dan perluasan layanan termasuk portofolio bisnis pendukung (tower ecosystem) agar dapat menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan.
Mitratel berinisiatif untuk mengimplementasikan marketing analytics dalam aktivitas pemasaran dan penjualan, memanfaatkan solusi small cell untuk 5G, serta memperkuat kemitraan dengan pemilik lahan.
Pada akhirnya, hal ini akan mendorong Mitratel sebagai tower provider pilihan utama pelanggan bukan hanya karena ketersediaan tower di setiap titik kebutuhan pelanggan tetapi juga karena memberikan nilai lebih dalam mendukung bisnis pelanggan dan juga lingkungan sekitar menara.
"Dengan semakin luas jangkauan dari layanan operator yang memanfaatkan tower Mitratel, maka pada akhirnya akan memacu pemanfaatannya untuk menggerakkan perekonomian nasional, termasuk pengembangan startup dan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Mitratel melakukan aksi korporasi dengan mengambil alih kepemilikan 6.000 menara telekomunikasi milik Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Dengan adanya tambahan ini, Mitratel kini memiliki lebih dari 34.800 menara telekomunikasi.
Baca Juga: Mitratel Tambah 6.000 Menara dari Telkomsel
Pengambilalihan menara tower tersebut setelah kedua perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli (Sales & Purchase Agreement/SPA) sebesar Rp10,28 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global