Suara.com - Untuk yang ke-6 kalinya, Indonesia Brand Forum (IBF) digelar. Kali ini, untuk penyelenggaraan IBF 2022, topik yang diangkat adalah “Brand Collab Champion – Winning Thru Coopetition Not Competition”.
Topik kolaborasi diangkat karena dari hari ke hari, tampak dunia bisnis makin mengarah pada penguatan ekosistem di setiap industri.
“Dalam kondisi seperti ini, dan terutama paskapandemi, strategi yang ampuh untuk memenangkan pasar bukan lagi berkompetisi, melainkan koopetisi, alias berkolaborasi. Ini adalah jantungnya keunggulan bisnis. Sebab, dengan kolaborasi, masing-masing pihak, baik brand maupun korporat dapat saling bahu-membahu mengintegrasikan ekosistem fisik maupun digital. Kolaborasi akan menghasilkan win-win solution bagi semua pihak,” ujar Yuswohady, Founding Chairman IBF.
Kolaborasi ini kian penting, Yuswohady menambahkan, karena dari hari ke hari, masyarakat dan dunia bisnis menghadapi situasi mutakhir yang semakin tinggi tingkat ketidakpastiannya (uncertainty).
Dia lalu merujuk fakta bahwa setelah dilanda aneka disrupsi (digital, milenial), datangnya pandemi, lalu meletusnya perang Rusia-Ukraina, kini masyarakat dan dunia bisnis menghadapi beragam tantangan baru yang tidak mudah: mulai dari beban kenaikan harga BBM, ancaman stagflasi (inflasi tinggi yang diikuti stagnannya pertumbuhan ekonomi), gangguan distribusi global (supply-chain bottleneck), dan hingga ketidakmenentuan kebijakan pemerintah.
“Disrupsi semacam itu membuat kita semua, anggota masyarakat dan dunia bisnis menghadapi dampak ekonomi dan psikologis yang tidak ringan. Situasi ketidakpastian yang makin tinggi ini menuntut kita bersikap cerdas dan cermat. Khusus para pelaku bisnis, inilah saatnya menyatukan kekuatan satu sama lain, bergandengan tangan bersama, alih-alih bersaing habis-habisan. Istilah saya, ke depannya kita harus berkolaborasi, karena ‘Kalau Nggak Kolab, Bakal Kolaps’. Jangan sendirian menghadapi tantangan ini, apalagi berkompetisi tak keruan, berperang tanpa arah. Dengan kolaborasi, tercipta situasi win-win. Ini sebuah advantage. Sebaliknya, tanpa kolaborasi, kita menghabiskan banyak energi dan sumber daya, tapi tak menciptakan situasi yang saling menguntungkan. Sebuah disadvantage,” ujar Yuswohady.
Adapun untuk melakukan kolaborasi, atau saling menyatukan kekuatan, Yuswohady menegaskan perusahaan bisa menempuh dengan tiga strategi. Pertama, leverage brand audience. Kedua, sinergize brand asset. Ketiga, align brand identity.
Dalam leverage brand audience, kolaborasi dilakukan untuk memperluas pasar dan target audience.
“Ketika dua merek berkolaborasi maka masing-masing pasarnya disatukan sehingga kolamnya membesar,” ujarnya.
Baca Juga: 13 Brand Raih Penghargaan Indonesia Brand Forum 2022
Kedua, sinergize brand asset. Melalui kolaborasi, merek juga bisa menyinergikan aset yang dimiliki masing-masing pihak yang berkolaborasi sehingga menghasilkan kekuatan gabungan yang jauh lebih besar. Rumusnya bukan sekedar: 1 + 1 = 2; tapi 1 + 1 > 2.
Ketiga, align brand identity. Kolaborasi yang impactful harus menyelaraskan identitas dari masing-masing merek sehingga tercipta chemistry yang serasi. Keselarasan adalah prasarat terpenting terciptanya Brand Collab Advantage. Keselarasan adalah prasarat kelestarian kolaborasi.
“Tiga strategi inilah yang ingin saya tegaskan hari ini dalam IBF Conference 2022. Tiga strategi itu pula yang dikupas oleh para pembicara,” dia menegaskan.
IBF 2022 sendiri diselenggarakan dalam format hybrid (Online dan Offline) terdiri dari empat mata acara utama. Pertama, IBF Conference 2022. Digelar selama 19-20 September 2022, konferensi ini menghadirkan 14 pembicara ternama dan representatif yang mewakili brand-brand papan atas nasional untuk menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana praktik kolaborasi yang mereka lakukan.
Kedua, IBF Awarding 2022. Untuk pertama kalinya, IBF akan memberikan penghargaan kepada Top Brand Collaboration yang telah diseleksi dan melalui pemilihan juri secara ketat sebagai The Best Brand Collab Champion 2022 di Indonesia.
Diketuai Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. (Menteri Pariwisata Indonesia 2014-2019), Dewan Juri menyeleksi 30 brand collaborations paling berhasil, setelah dilakukan kurasi atas 100 lebih brand collaborations di Tanah Air. Hasilnya adalah 8 pemenang IBF Awarding 2022 dan 5 pemenang IBF Special Award 2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok