Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah salah satu mitra utama Indonesia, termasuk dalam bidang perdagangan (ekspor dan impor). Hal tersebut akan selalu ditingkatkan untuk memajukan dan menjaga hubungan bilateral kedua negara.
Pertemuan bilateral berlangsung membahas sejumlah topik untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan meningkatkan investasi kedua negara.
"Volume perdagangan kedua negara saat ini mencapai USD27,5 miliar, meningkat 20,1 persen dibandingkan periode sama tahun 2021. Kedua negara menargetkan peningkatan perdagangan sebanyak USD60 miliar dalam beberapa tahun ke depan," kata Menko Airlangga dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Selain itu Menko Airlangga jugq menyoroti inisiasi Amerika Serikat terkait Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). PGII diluncurkan pada 22 Juni 2021 di KTT G7 Inggris.
Amerika Serikat rencananya akan mengalokasikan pendanaan sebesar USD600 miliar bagi PGII.
“Indonesia mengharapkan dapat berpartisipasi dalam inisiasi PGII untuk proyek-proyek strategis,” ungkap Menko Airlangga.
Sementara itu, Duta Besar Kim menyampaikan apresiasi atas penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di Indonesia.
“Presiden Jokowi dan jajaran Pemerintah Indonesia telah bekerja keras menangani pandemi dan pemulihan ekonomi. Semoga Indonesia dan Amerika Serikat dapat terus bekerja sama untuk kepentingan ekonomi bersama,” ujar Dubes Kim.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Menegaskan Neraca Perdagangan Surplus Bertahan saat Krisis
Dubes Kim juga berterima kasih untuk partisipasi Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Indonesia dan negara-negara partisipan lainnya saat ini sedang giat membicarakan isu-isu konseptual yang akan menjadi dasar dalam perundingan IPEF dalam waktu dekat.
Selain itu, Menko Airlangga dan Dubes Kim juga membahas persiapan KTT G20 di Bali dan hasil-hasil konkret yang ingin dicapai sebagai tindak lanjut dari KTT. Keduanya juga membahas berbagai potensi investasi dan proyek yang sudah berjalan oleh pihak swasta kedua negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Mahasiswa UNP Antusias Kembangkan Skill melalui Digistar Telkom
-
Anak Menkeu Purbaya Sarankan Investasi Bitcoin untuk Hadapi Krisis Ekonomi 2027: Apa Kelebihannya?
-
IHSG Berbalik Arah Menguat, Saham-saham Pertambangan dan Perbankan Jadi Pendorong
-
Perpres Baru Perdagangan Karbon: Potensi Ekonomi Hijau Bagi Pemerintah Daerah!
-
Perbandingan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia, Mana yang Lebih Murah?
-
Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental
-
Pemerintah Bakal Luncurkan Dana Riset Jumbo Demi Perbaiki Kualitas SDM
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO