Suara.com - Pertamina menggandeng beberapa perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengembangan potensi energi dan produksi kilang di Indonesia. Komitmen ini diumumkan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Komitmen kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya tersebut kembali diumumkan di sela puncak kegiatan Business 20 (B20) di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
Hadir dalam pengumuman komitmen kerja sama tersebut, Presiden Joko Widodo, Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta CEO Masdar Mohammed Jameel Al Ramahi.
Ada dua perusahaan asal Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan Pertamina, yakni Masdar, perusahaan energi terbarukan terkemuka di dunia dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC). Penandatanganan komitmen kerja sama tersebut sudah dilakukan sebelumnya beberapa waktu lalu di UEA.
Kerja sama antara Pertamina lewat Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) dengan Masdar yakni pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), di Blok Rokan dengan periode perjanjian kerja sama selama 2 tahun, pada 12 November 2022 hingga 2024. PNRE dan Masdar akan bekerja sama untuk memberikan solusi yang reliable dan kompetitif dalam pengembangan PLTS Rokan Phase 2 dan Phase 3 di WK Rokan.
"Kerja sama strategis antara Pertamina NRE dengan Masdar ini akan berpotensi mendorong percepatan transisi energi," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Untuk diketahui, PLTS Rokan Phase 2 sedang dalam studi dengan potensi kapasitas sampai 50 MWp dengan estimasi nilai investasi total 47 juta Dolar AS. Sedangkan PLTS Rokan Phase 3 dengan potensi kapasitas sampai 150 MWp dengan estimasi nilai investasi total 140 juta Dolar AS. Kerja sama ini tidak menutup kemungkinan peluang untuk pengembangan PLTS lainnya di lingkungan Pertamina.
Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai operator PNRE akan membentuk joint venture dengan Masdar dengan komposisi kepemilikan dalam kerja sama, yakni PPI sebanyak 55% dan Masdar 45%. Sedangkan pemasok kebutuhan (offtaker) dari Solar PV adalah PT Pertamina Hulu Roka (PHR) dengan manfaat penghematan biaya, penurunan CO2 footprint hingga 184.000 ton per tahun dan penurunan konsumsi gas hingga 2816 MMSCF per tahun.
Selain itu, PPI dan Masdar juga melakukan pertukaran dokumen terkait dengan Memorandum of Understanding Pengembangan Proyek-Proyek Energi terbarukan di Indonesia. Proyek tersebut diantaranya pengembangan proyek-proyek baru Energi Baru Terbarukan (EBT) dan berbagi informasi untuk evaluasi dan analisa kelayakan proyek.
Tak hanya dengan Masdar, Pertamina juga melakukan kerja sama dengan ADNOC terkait potensi kerja sama produksi Polyolefin di Indonesia. Periode perjanjian tersebut selama 1 tahun, yaitu 12 November 2022 - 2023.
Baca Juga: Pertamina: COP27 Inspirasi Masyarakat Global Berkontribusi Tangani Perubahan Iklim
Potensi area kerja sama adalah mengeksplor kesempatan partisipasi dalam proyek cracker & turunan baru dari proyek Polyolefin PT Kilang Pertamina International (KPI) di Indonesia, di mana ADNOC berminat untuk emanfaatan teknologi ADNOC untuk Polyolefin, potensi pemasaran produk Polyolefin oleh ADNOC serta suplai feedstock seperti naphta, LPG dan Propane.
Berita Terkait
-
Menyelaraskan Transisi dan Ketahanan Energi untuk Net Zero Emission
-
Duduk Bareng Presiden UEA, Publik Soroti Raut Tegang Kaesang Pangarep: Pemuda Ini Masih Mikirin Kopernya
-
Pertamina-ExxonMobil Perkuat Kerja Sama Dekarbonisasi Kejar Target Nol Emisi 2060
-
Pertapreneur Aggregator Dinilai Datangkan Banyak Keuntungan Bagi UMKM
-
Pertamina Peduli Lakukan Bedah Rumah dan Intervensi Gizi Spesifik di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T