Suara.com - Grup Barito Pacific mengukuhkan komitmennya mendukung Indonesia dalam transisi energi secara berkelanjutan. Di sela-sela acara B20 Summit di Bali baru-baru ini, dua anak usaha Barito Pacific yaitu Star Energy Geothermal dan Indo Raya Tenaga menunjukkan upayanya dalam mencapai transisi energi untuk masa depan.
Kedua anak usaha Barito Pacific menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Grup PLN untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi emisi gas buang dari kegiatan operasional.
Star Energy Geothermal bekerja sama dengan PLN terkait penggunaan electric vehicle di seluruh area operasionalnya, dimana PLN akan menyediakan charging station untuk mempermudah pengisian baterai. Sementara itu, Indo Raya Tenaga bekerja sama dengan PLN Enjiniring untuk melakukan studi bersama terkait potensi pengunaan amonia hijau sampai 60% dalam coal-firing.
Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu mengatakan, sebagai salah satu perusahaan energi di Indonesia, Barito Pacific berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah Indonesia dalam transisi energi.
"Kami menyambut baik kolaborasi bersama dengan Grup PLN ini, sebagai langkah nyata dalam mewujudkan prinsip transisi energi yang adil atau just energy transition di mana setiap pemangku kepentingan dan penerima manfaat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam peta jalan transisi energi.” kata Agus Salim Pangestu.
Group CEO Star Energy Geothermal, Hendra Tan mengaku bangga Star Energy Geothermal menjadi mitra PLN dalam meningkatkan elektrifikasi melalui energi bersih untuk Indonesia.
"Sebagai salah satu operator pembangkit listrik panas bumi di Indonesia, kami menerapkan operasional secara hijau dan ramah lingkungan yang harapannya dapat menjadi contoh praktik yang baik bagi yang lain. Kami akan mengganti kendaraan operasional di seluruh area operasional unit pembangkit kami di Wayang Windu, Salak, Darajat dan di kantor pusat Jakarta menjadi electric vehicle tanpa emisi. Hal ini tentunya tidak akan terwujud tanpa dukungan dari PLN dalam penyediaan charging station di lokasi-lokasi tersebut.” kata Hendra.
Peter Wijaya, Presiden Direktur Indo Raya Tenaga mengatakan, kolaborasi Indo Raya Tenaga bersama PLN Enjiniring ditujukan untuk mempelajari kemungkinan teknis penggunaan amonia hijau sebesar 60% di Pembangkit Ultra Super Critical (USC) Jawa 9 & 10 dan ini adalah pertama kali di Indonesia.
"Penggunaan ammonia hijau diatas 20% pada pembangkit listrik, dimungkinkan karena Jawa 9 &10 adalah pioneer dalam penerapan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) satu-satunya di Indonesia yang berfungsi mengkonversi emisi pembakaran batu bara ataupun ammonia berupa Nitrogen Oksida menjadi air dan nitrogen murni. Studi ini diharapkan akan semakin mengukuhkan posisi pembangkit Jawa 9 & 10 sebagai pembangkit USC-SCR yang ramah lingkungan dan siap menjadi pembangkit yang berbahan bakar energi bersih dalam program transisi energi bersih,” kata Peter Wijaya.
Baca Juga: Peran Besar Gas Bumi di Masa Transisi Energi
Star Energy Geothermal dan Indo Raya Tenaga merupakan anak usaha Barito Pacific yang berfokus di sektor energi. Star Energy Geothermal merupakan produsen geothermal dengan total kapasitas 875MW. Sementara Indo Raya Tenaga merupakan pemilik pembangkit USC Jawa 9 & 10 yang berkapasitas 2 x 1000 MW.
Jawa 9 & 10 adalah satu-satunya pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan teknologi pengontrol emisi paling lengkap dengan adanya SCR, Flue Gas Desulfurization, Electro-Static Precipitator, dan Low Nox burner.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Pengamat Beberkan Dampak ke Masyarakat Jika Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi
-
SBY Dukung Visi Energi Presiden Prabowo: Kalau Kita Berhasil, Kita Bisa Selamatkan Bumi
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
Telkom Bantu Tumbuh Kembang UMKM di Kota Pekalongan, Beberapa Produknya telah Mendunia
-
BTN Sudah Salurkan 129.687 KPR Subsidi
-
Seluruh Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya