Suara.com - Dunia pertanian tidak selalu identik dengan kotor, melelahkan, dan tidak efisien. Komunitas Petani Muda Keren punya resep untuk mengubah citra dunia pertanian yang demikian muram itu.
Anak Agung Gde Agung Wedhatama mengajak para petani di Bali baik tua maupun muda untuk mengembangkan pertanian organik dengan sistem smart farming, irigasi sprinkle, bahkan penggunaan artificial intelligent.
"Jadi, tidak ada lagi petani itu capek, panas, dan kotor. Dengan smart farming, efisiensi jadi tinggi dan cost bisa ditekan sampai 70%," kata pria asal Singaraja, Bali, pendiri Komunitas Petani Muda Keren ini.
Dia tidak memungkiri ada citra kuat dunia pertanian itu tidak baik. Segala aktivitas yang berbau pertanian, kata dia, dinilai melelahkan, tidak nyaman, dan kotor.
"Mengapa pertanian kita ditinggalkan? Karena cost-nya tinggi, dan efisiensi rendah," ungkap Gung Wedha ini.
Menurut Gung Wedha, pertanian selama ini dinilai ekonomi biaya tinggi. Baik dari saat pratanam, masa tanam, dan panen. Selain itu, sistem pemasaran masih tradisional, sehingga tak bisa menjangkau tempat jauh.
Lewat komunitas yang dia bangun, Gung Wedha mengubah citra buruk tersebut. Untuk pemasaran misalnya, Gung Wedha mengajak para petani di Komunitas Petani Muda Keren Bali untuk memasarkan produk hasil pertanian melalui aplikasi khusus, yaitu Bali Organik Subak (BOS).
Dengan aplikasi ini, para petani yang tergabung dalam komunitas yang dia bangun bisa menjual produknya hingga ke manca negara.
"Kami ada ekspor buah-buahan seperti manggis dan mangga ke China, Rusia, dan Timur Tengah," kata dia.
Baca Juga: Campur Tangan Pemerintah Perlu Agar Milenial Akrab Pangan Lokal
Di Pulau Dewata, komunitas yang berdiri sejak 2018 ini menghimpun sekitar 1.000 petani. Mereka tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Bali. Mereka selain menanam palawija juga produk hortikultura.
Ada yang menanam padi, jagung, aneka umbi, sorgum, palawija, manggis, mangga, jeruk.
"Menanam macam-macam. Kalau ditotal kurang lebih kami mengelola sekitar 500 hektare lahan pertanian," jelas Gung Wedha.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pemuda dan generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian. Kementerian Pertanian punya program satu juta petani milenial.
"Petani milenial harus kreatif dan aktif. Jangan mau kalah sama petani kolonial. Yang namanya petani milenial itu punya pergaulan dan bergaulan dengan orang-orang baik. Yang saya senang dari petani milenial itu tidak mau kalah," kata Syahrul Yasin Limpo dalam salah satu kesempatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Banyak Penipuan, OJK Minta Para Ibu Jaga Rahasia Data Pribadi
-
Anak Usaha Emiten IMPC Gandeng Dua Raksasa Jepang, Ini Targetnya
-
Bos BI : Bank Masih Lamban Turunkan Bunga Kredit
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam 2,5 Jutaan, UBS dan Galeri24 Kompak Stabil
-
Harga Emas Global Anjlok Parah, Apa Penyebabnya?
-
Harga Semen Naik Terus di Tengah Volume Lesu, Prospek Laba Raksasa Saham Tertekan?
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pengusaha: Kami Butuh Kepastian Regulasi
-
Vale Pastikan Proyek Nikel Morowali Hasilkan Manfaat Sosial Nyata
-
Properti Kawasan Pendidikan Melonjak, Hunian Vertikal Tawarkan Investasi Dengan Return Menarik
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif