Suara.com - Sebagai perusahaan terbuka yang bergerak di bidang manufaktur beton dan jasa konstruksi, penerapan GRC (Governance, Risk, & Compliance) di mana terdapat aspek manajemen risiko sangat penting. Ini dilakukan mengingat PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) harus menghadapi perkembangan lingkungan baik dari dalam maupun dari luar.
Melalui manajemen risiko, WSBP dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada pemangku kepentingan maupun pengelola perusahaan mengenai peluang dan risiko yang dihadapi.
Sejak tahun 2016, WSBP telah menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) yang meliputi pilar Tata Kelola & Budaya Risiko, Strategi Manjemen Risiko, Pedoman & Prosedur Manajemen Risiko, Infrastruktur Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Komunikasi & Pemantauan Proses Manajemen Risiko. “Pada masing-masing implementasi ini, ada tahap developing, managed, dan established,”tutur Asep Mudzakir, Director of Finance & Risk Management.
“Kami memiliki target pada implementasi ERM ini hingga 2026 mendatang, di mana pada tahun 2026 target rata-rata atas Pilar ERM perusahaan sebesar 4,17,” ujarnya.
Penempatan target ini tentunya didukung penerapan manajemen risiko di lingkungan WSBP mulai dari pencapaian tingkat Risk Maturity WSBP periode tahun 2021 sebesar 3,20 mengalami peningkatan dari periode tahun 2020 sebesar 3,02, pemuktahiran pedoman dan prosedur manajemen risiko secara berkala sesuai dengan tuntutan dari stakeholder serta perubahan lingkungan perusahan baik secara internal maupun eksternal, hingga proses Risk Control Self Assessment (RCSA) sudah dilakukan melalui platform aplikasi Waskita Risk Management (WaRM) dengan berbasis katalog risiko.
WSBP juga melakukan control asessment dalam setiap periode pelaksanaan RCSA dalam aplikasi WaRM sebagai dukungan untuk mempercepat implementasi penerapan Risk Based Audit (RBA) di perusahaan, penguatan integrasi tata kelola dan manajemen risiko dalam proses pengambilan keputusan proyek manufaktur dan konstruksi melalui penerapan proses pre-screening, project risk scoring dan total risk exposure, dan peningkatan prinsip kehatian-hatian melalui penerapan four eyes principle dalam pelaksanaan Komite Manajemen Risiko Kegiatan Manufaktur dan Konstruksi
Adanya penerapan High Level Guidance pada kegiatan manufaktur, konstruksi dan investasi, menerapkan prinsip four eyes principles dan kriteria kelayakan minimal, juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam mengimplementasikan GRC dalam internal perusahaan, yang memiliki dampak yang signifikan pada kepercayaan terhadap perusahaan.
Dengan berbagai target dan strategi yang dijalankan tersebut, WSBP berhasil meraih apresiasi pada acara Waskita Transformation Awards 2023 Di mana WSBP meraih Juara II pada kategori Best Risk Management Implementation Anak Perusahaan, dengan judul Risk Management Implementation PT Waskita Beton Precast Tbk.
“Apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk terus berkomitmen dapat meningkatkan bisnis perusahaan melalui penetapan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Sederet Catatan Kinerja Cemerlang WSBP Selepas Restrukturisasi
Ke depannya WSBP akan melakukan peningkatan pada sisi penguatan kapabilitas organisasi, kompetensi dan keahlian manajemen risiko, penetapan Key Risk Indicator (KRI), pengembangan platform WaRM, meningkatkan konsistensi tingkat risk awareness, dan strategi besar lainnya.
Sebagai informasi pada tahun 2022 WSBP meraih 2 penghargaan Top GRC Awards 2022 #4 Stars dan The Most Committed GRC Leader 2022.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Lowongan Kerja Freeport September 2025 dan Gaji Fantastis Penempatan Smelter Gresik
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang