Suara.com - Menko Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD turut buka suara terkait utang negara sebesar Rp800 miliar kepada pemilik jalan tol, Jusuf Hamka.
Ia menuturkan, pihaknya belum mempelajari secara mendalam tagihan utang tersebut dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
"Jusuf Hamka? Nanti saya pelajari, saya tidak tahu bahwa pemerintah memiliki utang kepada beliau. Saya kira ini hanya masalah pembayaran kontrak biasa. Nanti saya akan menanyakan kepada Kementerian Keuangan," kata Mahfud kepada awak media di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Minggu (11/6/2023) lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud Md juga membantah bahwa pemerintah menunda pembayaran utang karena proses verifikasi yang berlangsung di Kemenko Polhukam.
Mahfud menegaskan bahwa tidak ada penundaan dalam proses verifikasi tersebut. Ia bahkan mengklaim telah memerintahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, untuk segera melakukan pembayaran atas utang tersebut.
"Siapa yang mengatakan bahwa verifikasi di Kemenko Polhukam memakan waktu lama? Itu tidak ada. Jadi, saya melakukan verifikasi dan sudah mengambil kesimpulan mengenai jumlah yang harus dibayarkan dan yang tidak. Semuanya sudah diselesaikan," ujar dia.
"Menkeu (Sri Mulyani) meminta kepastian, dan saya sudah memberikannya. Pembayaran akan dilakukan," imbuh dia.
Perkara ini ramai diperbincangkan usai Jusuf Hamka menyebut, utang tersebut bermula dari deposito perusahaannya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama yang tidak diganti setelah likuidasi pada masa krisis moneter tahun 1998.
Pemerintah mengklaim, CMNP terkait dengan pemilik Bank Yama, yaitu Siti Hardijanti Hastuti Soeharto alias Tutut Soeharto.
Hal itu lantas dibantah oleh Jusuf hingga ia memenangkan gugatan di Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2015, di mana pemerintah diwajibkan membayar deposito CMNP beserta bunganya sebesar 2 persen per bulan.
Jusuf lantas mengirim surat kepada DJKN Kementerian Keuangan pada tahun 2019-2020. Namun, menurut dia, DJKN selalu sulit dihubungi dengan alasan sedang melakukan proses verifikasi di Kemenko Polhukam.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Mahfud MD Umumkan Nama Anggota DPR yang Terlibat Kasus Korupsi BTS 4G Johnny G Plate, Benarkah?
-
Jusuf Hamka Tagih Utang Rp800 Miliar kepada Pemerintah, Mahfud MD: Gampang Lha Itu
-
CEK FAKTA: Benarkah Ma'ruf Amin dan Yenny Wahid Pimpin Nahdiyin Restui Mahfud MD Jadi Cawapres Anies
-
Soal Utang Negara ke Jusuf Hamka Rp800 Miliar, Jokowi Sampai Turun Gunung
-
Mahfud MD Sudah Beri Peringatan Dini, Anggota DPR Kaitkan dengan Tingkat Kepuasan Terhadap Pemerintah: Saya Takut Itu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global