Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno keki ketika ditanya kerugian yang dialami Sirkuit Mandalika yang menggelar ajang World Superbike (WSBK) dan MotoGP.
Dirinya pun heran dengan kerugian yang dialami oleh pengelola sirkuit tersebut.
"Terkait penyelenggaraan, itu business to business (b to b). Apabila penyelenggaraan itu dilakukan dengaan penuh profesionalisme dan perhitungan yang tepat," kata Sandiaga Uno dikutip dari Antara, Selasa (20/6/2023).
Dirinya pun mengklaim bahwa Pemerintah dalam hal ini kementeriannya telah membayar kedua ajang tersebut agar bisa dilaksanakan di Tanah Air.
"Karena di WSBK, MotoGP pada 2022 itu, kami pemerintah yang membayar. Kemenparekraf yang membayar saat itu," katanya.
Sebelumnya, penyelenggaraan kejuaraan motor paling bergengsi dunia World Super Bike (WSBK) dan MotoGp yang berlangsung di Sirkuit Mandalika ternyata mencatatkan kerugian ratusan miliar.
Rugi tersebut paling banyak dialami oleh penyelenggaraan WSBK yang mencapai Rp100 miliar, kemudian penyelenggaraan MotoGp rugi sebesar Rp50 miliar.
Pengelola Sirkuit Mandalika yang tergabung dalam holding BUMN Pariwisata InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengatakan bahwa event ini belum begitu menarik bagi para sponsor, khususnya WSBK.
"WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," Direktur Utama InJourney Dony Oskaria dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: PPP Sodorkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, PDIP: Nanti Dilihat Elektoralnya
Yah, Dony berencana untuk menghilang Sirkuit Mandalika dari kalender balap WSBK karena tidak menguntungkan dari sisi pengelolaan.
Menurutnya, jika nantinya penyelenggaraan WSBK dihilangkan, maka bisa membantu menurunkan beban perusahaan. Sehingga, kerugian yang ditimbulkan tidak makin besar tiap tahunnya dibandingkan bila event tersebut dipertahankan.
"Nanti WSBK ini akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship," jelasnya.
Selain event WSBK, kerugian perusahaan juga disumbang dari penyelenggaraan MotoGP. Penyebabnya, karena pemasukan dari iklan dan sebagainya lebih besar dibandingkan biaya operasionalnya.
Dari perhitungan InJourney, kerugian akibat penyelenggaraan MotoGP mencapai Rp50 miliar. Namun, acara ini cukup menarik sponsor sehingga bisa tetap dilaksanakan.
"MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru