Suara.com - United in Diversity (UID) dan Rocky Mountain Institute (RMI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) terkait peluncuran program Happy Energy Action Leadership (HEAL).
Presiden United in Diversity Foundation, Tantowi Yahya, mengungkapkan, pihaknya sangat antusias untuk meluncurkan program pemberdayaan para pemimpin Indonesia tersebut.
“Program HEAL akan bermanfaat dalam membantu membangun dan memperkuat ekosistem untuk mengukur dan memanfaatkan pengetahuan regional dan kolaborasi multi-stakeholder menuju pembangunan berkelanjutan,” ujar Tantowi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/7/2023).
Hal senada juga disampaikan CEO RMI, Jon Creyts. Menurutnya, kolaborasi dan sinergi penting dilakukan untuk memberdayakan para pemimpin energi global guna mempercepat transisi energi bersih.
“Melalui program HEAL bersama UID, RMI berharap dapat mendukung Indonesia dalam mewujudkan komitmen iklimnya yang berani dan bersejarah, serta menginspirasi negara lain untuk bekerja sama demi pertumbuhan yang lebih berkelanjutan,” ucap Jon.
Di tahap awal, program hasil kolaborasi RMI dan UID itu akan membekali 30-50 pemangku kepentingan di berbagai sektor dengan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan. Langkah ini dirasa penting guna menunjang para pemimpin untuk mengakselerasi transisi energi bersih yang ambisius di Indonesia sebagai bagian dari komitmen Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, menegaskan dukungannya terhadap program HEAL dan peran integralnya dalam mendorong bangsa menuju masa depan yang berkelanjutan.
Saat ini, Indonesia sedang dalam perjalanan transformatif dengan ikrar transisi energi bersih terbesar dalam sejarah. Dengan dukungan dari International Partner Group (IPG), yang dipelopori oleh Amerika Serikat dan Jepang, komitmen kumulatif senilai $20 miliar ini, telah didedikasikan untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia, salah satunya dengan membentuk fondasi JETP.
Dalam deklarasi ini, Indonesia telah menetapkan tujuan ambisius untuk mencapai hampir 34% integrasi energi terbarukan dan membatasi emisi sektor ketenagalistrikan sebesar 290 MT CO2 pada tahun 2030 dan menargetkan emisi net-zero pada tahun 2050.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Wujudkan Transisi Energi Lewat Proyek Hijaunesia dan Hydronesia
Terkait upaya tersebut, RMI mendukung pemerintah Indonesia sebagai pakar teknis di bawah Kelompok Kerja JETP untuk menentukan jalur yang jelas guna mencapai tujuan ambisius tersebut.
Program HEAL diluncurkan untuk memberdayakan para pemimpin Indonesia guna merancang dan mengimplementasikan solusi keuangan, teknis, dan kebijakan yang penting untuk mencapai visi yang digariskan dalam JETP, serta mendorong kolaborasi dan sinergi antara pemangku kepentingan lokal dan nasional.
Dengan menumbuhkan pembelajaran bersama, kepemimpinan, dan keahlian teknis, HEAL diharapkan dapat mendorong tindakan kolektif dalam implementasi proyek transisi energi, meletakkan dasar untuk masa depan yang berkelanjutan.
Selain itu, HEAL juga akan berfungsi sebagai platform pembelajaran bersama katalitik, menyatukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk meningkatkan kapasitas, membentuk koalisi yang kuat, dan mendorong tata kelola energi regional yang kuat.
Program ini menawarkan kesempatan unik untuk perjalanan pembelajaran langsung dan online, termasuk kunjungan lapangan ke proyek lokal dan internasional yang relevan.
Nantinya, para peserta akan mendapatkan wawasan yang tak ternilai tentang berbagai model transisi energi dan implementasi energi terbarukan, yang selanjutnya mendorong kemampuan mereka untuk mendorong perubahan nyata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Jadi Rp 2.105.000 per Gram
-
Pemerintah dan Ratusan Pengusaha Bakal Berkumpul Bahas Kebijakan Sektor Perumahan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Ingin Cepat Punya Dana Pensiun, Generasi Z Mulai Masuk Kelompok Sandwich
-
PGAS Terus Kebut Perluasan Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga
-
Bukan Sekadar Proyek Seksi! Hutan Utuh Justru Jadi 'Lahan Emas' Baru Bagi Investor Hijau
-
RI Tawarkan Solusi Islam & 'Harm Reduction' untuk Selamatkan Petani Tembakau dan Ekonomi Nasional