Suara.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah membekukan rekening milik DE, karyawan PT KAI (Persero) yang diamankan Densus 88 karena dugaan terlibat terorisme.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengonfirmasi tindakan pembekuan tersebut pada tanggal 15 Agustus 2023. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencucian Uang, PPATK berwenang untuk melakukan pembekuan sementara rekening selama lima hari kerja. Ini dapat diperpanjang hingga 15 hari, sehingga total pembekuan bisa mencapai 20 hari kerja.
Ia menambahkan, jumlah uang dalam rekening DE mencapai puluhan juta.
Sebelumnya diwartakan, DE yang merupakan karyawan PT KAI (Persero) dengan tugas di Stasiun Jakarta Kota diamankan di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Ia lantas ditetapkan sebagai tersangka dan diduga merencanakan aksi penyerangan atau amaliyah terhadap Mako Brimob Polri dan Markas TNI.
Dari tempat tinggal DE, polisi menyita puluhan senjata dan ratusan amunisi. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, mengungkapkan bahwa DE adalah seorang pendukung aktif ISIS yang sering melakukan propaganda di media sosial.
Ia memotivasi jihad melalui akun Facebook-nya. DE juga mengunggah poster digital di Facebook yang berisi teks pernyataan baiat dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
"DE diduga terlibat dalam kepemilikan senjata rakitan dan juga terlibat dalam penggalangan dana," ungkap Ramadhan dalam pernyataan resmi pada tanggal 14 Agustus 2023.
Berita Terkait
-
Fakta-fakta Jejak Tersangka Teroris Bekasi, Berbaiat Ke ISIS Sebelum Jadi Karyawan KAI
-
Respons Temuan PPATK Soal Aliran Dana Rp 1 Triliun, Hasto PDIP Singgung Program Food Estate Disalahgunakan
-
Sebelum Ditangkap Densus 88, Tersangka Teroris di Bekasi Tunjukkan Gelagat Ini ke Tetangga
-
Tersangka Teroris di Bekasi Sering Kedatangan Paket, Tetangga: Mirip Kaya yang Dibongkar Densus 88
-
Karyawan PT KAI Terduga Teroris di Bekasi Dagang Mainan Militer, Densus Duga untuk Tutupi Kepemilikan Senjata
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700