Sebelum mendirikan Fox Logger, pria kelahiran Jakarta, 8 Desember 1987 itu adalah seorang salesman keliling salah satu distributor GPS di Jakarta. Berteman motor butut, dihantam terik mentari serta diguyur hujan, dia keluar masuk pasar-pasar mobil dan toko-toko suku cadang otomotif di seantero Ibu Kota.
Itulah pekerjaannya sehari-hari yang dilakoninya sejak menginjak usia 20 tahun. Ditolak para pedagang aksesori otomotif adalah makanannya. Namun dengan tekun, seluk beluk dunia ini diselaminya, dan jejaring di kalangan pebisnis pun direntangkannya.
Ketertarikannya terhadap dunia entrepreneurship mendorongnya memberanikan diri melangkah lebih jauh dengan mendirikan perusahaan sendiri.
Berbekal pengalamannya menjadi distributor GPS, dia mengetahui ceruk pasar GPS tracker yang belum disentuh para pemain, kebutuhan user, jejaring pasar, hubungan dengan prinsipal, hingga manajemen stok.
“Selama menjadi salesman saya memahami dengan baik lika-liku bisnis ini,” kata Alam.
Tempaan saat menjadi salesman keliling GPS itu tak ayal menjadi fondasi penting ketika Alam mengibarkan Fox Logger. Merintis dari nol, Alam bersama Darren menjadi entrepreneur yang profesional dan tahan banting.
Mereka tak pernah lelah mengetuk pintu pemerintah daerah serta kalangan perusahaan, mulai dari yang bergerak di leasing, transportasi, sampai logistik, menawarkan produk.
Tak lupa, di samping sisi inovasi dan kepuasan pelanggan, mereka juga menjaga aspek operasional, proses bisnis, keuangan, dan SDM agar bisnis berjalan produktif, efisien, excellent, serta prudent.
Hasilnya terasa. Ketika pandemi datang serta begitu banyak start-up dijerat masalah dalam setahun terakhir – yang sering disebut sebagai masa tech winter –, Fox Logger tegar bertahan, penjualannya justru tetap tumbuh dan berkembang. Bahkan makin ekspansif. Terbukti, Alam akan segera meluncurkan Tower berlantai 8 di bilangan Cideng, Jakarta, bernama Fox Logger Tower,
Baca Juga: Fox Logger Gandeng Paper.id Tingkatkan Layanan Pelanggan Melalui E-Invoice dan Pembayaran Digital
Jelas, ini adalah pencapaian yang luar biasa. Dari sebuah ruko kecil, kini mereka pindah ke sebuah bangunan setinggi 8 lantai bersama 50 orang karyawan.
“Sekali lagi, kami sangat bersyukur. Perjalanan selama 8 tahun, termasuk di masa pandemi yang merupakan disrupsi besar, membuat kami makin kuat dan kreatif untuk memberikan layanan yang unggul kepada pelanggan,” ujar Alam yang menjadi CEO PT Sumber Energi Makmur yang menaungi Fox Logger, menutup pembicaraan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China