Suara.com - Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Alamsyah Cheung dalam membesarkan Fox Logger. Namun semuanya kini telah membuahkan hasil yang manis.
Dirilis pada tahun 2015, perlahan tapi pasti, GPS Tracker berbasis Internet of Things (IoT) ini menjadi salah satu pemain yang cukup dominan di pasar GPS Tracker Indonesia baik pasar B2C maupun B2B.
Produk ini tidak hanya menghadirkan kemudahan dalam pelacakan dan pengawasan, tetapi juga memenuhi berbagai kebutuhan industri yang berkaitan dengan transportasi, logistik, serta keamanan.
“Puji syukur. Semula Fox Logger hanya dimaksudkan mengisi pasar GPS yang saat itu lebih didominasi fungsi navigasi, ternyata kinerjanya melebihi harapan,” ujar lelaki yang akrab disapa Alam ditulis Rabu (6/9/2023).
Tentu saja raihan itu tidak dicapai dengan mudah. Tak banyak yang mengetahui betapa selama 8 tahun perjalanan Fox Logger, Alam, bersama partnernya, Darren Suciono jatuh bangun mengembangkan bisnis GPS Tracker ini.
Apalagi di tahun 2015 ketika semuanya baru dimulai. Mereka memulainya dari nol, dana yang minim, dan segala keterbatasan.
Ya, semuanya memang benar-benar berawal dari titik bawah. Berpatungan, mereka memulai dengan keprihatinan.
Kios kecil berukuran 12 m² menjadi saksi bisu perjalanan usaha Alam dan Darren saat awal mereka merintis usaha. Berdua, mereka hanya ditemani seorang karyawan yang mengurus administrasi dan keuangan.
Namun Alam dan Darren tak berkecil hati. Mereka yakin, memulai usaha tidak mesti selalu dengan skala besar. Yang paling mendasar adalah keyakinan bahwa ada pasar yang bisa menerima produk mereka. Selanjutnya adalah kegigihan dan kecerdasan strategi menggarap pasar.
Baca Juga: Fox Logger Gandeng Paper.id Tingkatkan Layanan Pelanggan Melalui E-Invoice dan Pembayaran Digital
Maka mereka pun tak kenal lelah menggelar sejumlah strategi marketing dan menerapkan kedisiplinan, terutama dalam hal inovasi produk, operasional bisnis, serta fokus pada kepuasan pelanggan.
Hasilnya tak mengecewakan. Perlahan tapi pasti, pasar menerima mereka. Dan akhirnya mereka pindah lokasi usaha ke rumah petak seukuran 30m². Jumlah karyawan pun bertambah menjadi 7 orang.
Keberhasilan ini membawa semangat berlipat. Alam pun menggeber bisnisnya lebih kencang. Namun, seiring pasar yang makin meluas, tempat operasional yang ada dirasa sudah tidak memadai.
Tidak lama berselang, mereka pun boyongan ke ruko 3 lantai dan memperkerjakan karyawan hingga 25 orang.
Bila roda bisnis bergulir ke atas, itu tidaklah mengherankan. Sekalipun merintis dari bawah, Alam sejatinya tidak berangkat dari titik nol sama sekali.
Terutama dari sisi etos kerja. Sebab, di balik keberhasilan yang diraihnya, terdapat perjalanan berliku yang dilaluinya, yang menjadi bekalnya sewaktu merintis bisnis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025