Suara.com - Perhimpunan Bank-Bank Nasional (PERBANAS) memastikan bahwa industri perbankan Indonesia akan siap menghadapi kondisi perekonomian global yang alami ketidakpastian. Keyakinan ini, melihat resiliensi di sisi likuiditas, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang stabil, serta pengelolaan risiko yang prudent.
Ketua Umum PERBANAS, Kartika Wirjoatmodjo nmengatakan, di tengah kondisi yang tidak pasti, baik di dalam negeri maupun secara global, terdapat urgensi untuk memahami bagaimana kondisi dinamika perekonomian global dan domestik, sehingga perbankan dapat memaksimalkan peluang di tengah perlambatan global.
"Kami harapkan dapat menjadi wadah yang baik dan tepat untuk berdiskusi, mendapat masukan, serta pandangan dari para panelis, sehingga dapat mewujudkan perbankan yang lebih solid dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Ketua Umum PERBANAS Kartika Wirjoatmodjo dalam sambutannya secara virtual di Hotel Mason Pine, Padalarang, Jawa Barat, Kamis (22/11/2023).
Berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), perekonomian dunia pada tahun 2023 dan 2024 bertumbuh masing-masing sebesar 3 persen dan 2,9 persen, yang menunjukkan adanya risiko ekonomi dan geopolitik yang terus berlanjut sehingga akan menghambat laju ekonomi.
Namun, Bank Dunia memiliki pandangan yang lebih positif terhadap ekonomi pada 2024, sejalan dengan normalisasi suku bunga dan inflasi.
Dari sisi perekonomian domestik, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17 pesen (year-on-year) yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur dan stabilitas kinerja sektor pertanian.
Namun, terdapat depresiasi nilai tukar rupiah yang dapat berdampak bagi sejumlah sektor industri dan perdagangan akibat kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika (The Fed).
"Jadi saya agak susah memperkirakan ke depan. Tapi ini juga terkait dengan yang dilakukan Bank Indonesia di RGD bulan lalu yang kembali menaikkan suku bunga, karena seminggu sebelum RDG rupiah melemah mendekati Rp 16.000," kata Chief Economist BTN Winang Budoyo.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja sektor perbankan yang saat ini stabil kendati terdapat pengetatan likuiditas global.
Baca Juga: Perbankan-Asuransi Jangan Coba-coba Bohongi Nasabah Soal Produk, Bisa Dipidana
Pada semester II-2023, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan Indonesia terjaga pada level 27,6 persen, serta rasio kredit bermasalah (NPL) bruto menurun ke level 2,3 persen. Penyaluran kredit yang bertumbuh sebesar 7,76 persen (y-o-y) terus mendukung aktivitas perekonomian.
Bank Indonesia memperkirakan kredit perbankan nasional akan tetap tumbuh positif pada tahun 2024, yaitu sekitar 8 persen hingga 11 persen. Angka tersebut kurang lebih sama dengan target tahun ini yaitu 9 persen hingga 11 persen, namun dengan batas bawah yang lebih rendah.
Pada saat yang sama, Indonesia akan menghadapi tahun Pemilu pada 2024 yang diperkirakan dapat mempengaruhi risk appetite para investor dan pelaku usaha, yang cenderung wait and see hingga terdapat kepastian mengenai hasil kontestasi politik serta perubahan yang akan ditimbulkannya.
Beberapa investor dan pelaku usaha, terutama pada bisnis-bisnis yang sangat sensitif terhadap perubahan regulasi, cenderung mengurangi investasi dalam rangka membendung eksposur risiko dari ketidakpastian pada tahun politik.
Namun, beberapa dari mereka mengaku tidak terpengaruh dan mampu mengambil peluang untuk mengembangkan investasi dan bisnis mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing