Suara.com - Shell berencana menutup sekitar 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa negara hingga tahun 2025 sebagai bagian dari strategi peralihan energi perusahaan.
Sebagai alternatifnya, Shell akan meningkatkan investasi pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga tahun 2030 mendatang.
"Kami berencana untuk mendivestasikan sekitar 500 SPBU, termasuk dari usaha patungan, setiap tahunnya antara 2024 sampai 2025," demikian yang disampaikan Shell dalam Laporan Strategi Transisi Energi 2024, yang dikutip pada Jumat (22/3/2024).
Sebagai catatan, saat ini Shell mengoperasikan lebih dari 46.000 lokasi ritel di seluruh dunia, dimana sebagian besar di antaranya adalah SPBU. Namun, Shell merencanakan penutupan sejumlah 1.000 SPBU dari total tersebut, yang kurang dari 3 persen dari keseluruhan jumlahnya.
Meskipun jumlahnya relatif kecil, perusahaan yang berbasis di London mengatakan bahwa langkah sebagai perubahan fokus perusahaan yang ingin membantu memenuhi peningkatan permintaan stasiun pengisian kendaraan listrik untuk umum.
Perusahaan tidak mengungkapkan secara spesifik di mana lokasi SPBU yang akan ditutup berada. Meskipun begitu, mereka memberikan beberapa detail tentang rencana penambahan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Shell memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah operasi SPKLU di seluruh dunia menjadi 200.000 unit hingga tahun 2030. Saat ini, Shell sudah mengoperasikan sebanyak 54.000 SPKLU di beberapa negara.
Shell menyatakan kecenderungannya untuk lebih banyak berinvestasi pada SPKLU daripada layanan pengisian di rumah.
"Kami memiliki keunggulan kompetitif dalam hal lokasi, dengan jejaring stasiun layanan kami yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia," ungkap Shell, seperti yang dikutip dari Antara.
Baca Juga: Shell Segera Tutup 1.000 Stasiun Ritel Pada Akhir 2025
Tidak hanya itu, Shell juga menambahkan bahwa SPKLU diharapkan memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan dalam hal penjualan ritel produk makanan dan minuman kepada konsumen.
"Dengan perkembangan kami dalam menyediakan daya pengisian untuk kendaraan listrik, kami menargetkan tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 12% atau lebih tinggi," jelas pernyataan Shell.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!