Suara.com - Ibu Kartini sebagai tokoh perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia yang menjadi simbol kesetaraan gender diperkenalkan dalam The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and The Pacific. Atau Konferensi Regional Pariwisata PBB kedua Tentang Pemberdayaan Perempuan, yang berlangsung di Kabupaten Badung, Bali, pada 2-4 Mei 2024.
Dikutip dari kantor berita Antara, konferensi ini mengupas pemberdayaan perempuan dalam sektor pariwisata.
"Ada satu kutipan terkenal Ibu Kartini, yaitu, "Sampai kapan pun, kemajuan perempuan itu menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa", dan saya sangat setuju," papar Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) saat membuka acara, dan mengenalkan sosok Raden Ajeng Kartini kepada delegasi yang hadir dalam acara itu.
"Pemberdayaan perempuan bukan sekadar soal pencapaian kesetaraan dan hak asasi manusia. Namun dengan pemberdayaan perempuan, menghasilkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan," lanjut Angela Tanoesoedibjo.
Di hadapan delegasi dari sekitar 40 negara peserta, Wamenparekraf mengatakan dengan memberdayakan perempuan, sama dengan memberikan solusi iklim yang lebih baik. Pasalanya para perempuan dapat mengelola, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam.
Selanjutnya peran ini mampu mengurangi tingkat kemiskinan, kerawanan pangan, sampai meningkatkan kesejahteraan keluarga dan negara.
"Sebagai sebuah bangsa, kami telah melakukan banyak hal, mengikuti jejak Ibu Kartini mulai dari pemberian akses terhadap pendidikan, kesehatan, partisipasi ekonomi, dan politik," tandas Angela Tanoesoedibjo.
Berkat mengikuti jejak Ibu Kartini, pada 2023 Indonesia berada di peringkat ke-87 untuk kesenjangan gender global dengan angka kesetaraan gender sebesar 69,7 persen.
Pemberdayaan perempuan yang berangkat dari jejak Ibu Kartini kemudian dikaitkan dengan peran mereka di sektor pariwisata, di mana perempuan banyak mengambil peran menjadi tenaga kerja pariwisata dan wirausaha.
Baca Juga: Mobil Listrik Buatan Tiongkok Sulit Cari Pembeli di Eropa? Ini Analisanya
Melalui pariwisata akhirnya perempuan bisa saling terhubung, bertukar ide, hingga membuka cakrawala masyarakat lokal terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan perempuan.
Selanjutnya, Angela Tanoesoedibjo juga menambahkan diperlukan kerja keras lebih karena partisipasi tinggi perempuan belum selaras dengan kualitas dan posisi strategis perempuan di sektor pariwisata.
"Sekarang kita bicara tingkat UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia yang menyumbang 97 persen lapangan kerja dan berkontribusi terhadap 61 persen PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Indonesia, di mana perempuan berada di garda terdepan, dengan 64 persen perempuan pemilik UMKM. Namun sebagian besar dari mereka masih belum bisa meningkatkan skala usahanya dan bertahan pada usaha tingkat mikro," lanjut Angela Tanoesoedibjo.
Sehingga, Konferensi Regional Pariwisata PBB kedua ini diharapkannya akan menjadi katalisator perubahan yang berarti bagi perempuan di sektor pariwisata, sekaligus pemberdayaan kaum Hawa di bidang ini.
"Saya percaya, pengurangan kesenjangan gender hanya bisa terjadi jika kita memiliki advokasi di tingkat tertinggi dan upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkannya, karena kisah Ibu Kartini mengajarkan kepada kita bahwa isu ketidaksetaraan gender berakar kuat pada struktur sosial dan kekuasaan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
5 Pilihan Parfum Halal untuk Perempuan Muslimah, Aman Dipakai saat Ibadah
-
Nadin Amizah Akui Film Pangku Jadi Cerminan Visi Lagu Rayuan Perempuan Gila
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat