Suara.com - Penelitian dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience (IoPPN) di King's College London, Inggris, menghadirkan fakta baru bahwa penggunaan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan, menghasilkan zat toksik atau zat berbahaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok.
Sehingga, pada produk tembakau alternatif, paparan zat yang berpotensi dapat mengurangi risiko penyakit akibat merokok menurun secara signifikan. Dengan fakta berbasis penelitian ilmiah ini, produk tembakau alternatif merupakan opsi yang lebih baik untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.
Deputy Chief Medical Officer Inggris, Dr. Jeanelle DeGruchy, menyatakan penelitian tersebut menggabungkan ilmu pengetahuan dan inovasi produk tembakau alternatif untuk membantu mengurangi potensi penyakit akibat kebiasaan merokok. Produk tembakau alternatif tidak bebas risiko, tapi merupakan opsi untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.
"Produk tembakau alternatif jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan terus merokok sehingga pesannya jelas, jika pilihannya antara merokok dan produk tembakau alternatif, pilihlah produk tembakau alternatif. Beralih dari kebiasaan merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko," jelas Dr. Jeanelle seperti dikutip dari laman resmi King's College London, Senin (3/6/2024).
Penelitian yang dibuat oleh Kantor Peningkatan dan Kesenjangan Kesehatan (Office for Health Improvement and Disparities), Departemen Kesehatan dan Sosial Inggris, tersebut mengkaji banyak aspek dari produk tembakau alternatif. Mulai dari identitas pengguna produk, jenis produk, dampak terhadap kesehatan, baik secara absolut maupun dibandingkan dengan merokok, dan persepsi masyarakat mengenai bahayanya.
Para penulis juga meneliti tentang biomarker paparan (ukuran perubahan biologis dalam tubuh terhadap paparan zat yang berpotensi membahayakan dalam tubuh), serta biomarker potensi bahaya (ukuran perubahan biologis dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan penyakit) terkait penggunaan produk tembakau alternatif atau merokok.
Bukti terkuat ditemukan dari hasil biomarker paparan pengguna produk alternatif tembakau. Berdasarkan hasil tersebut, kadar nitrosamin spesifik tembakau, serta zat lain menyebabkan adanya potensi penyakit akibat kebiasaan merokok, ditemukan pada tingkat yang jauh lebih rendah pada pengguna produk tembakau alternatif.
"Tingkat paparan dari senyawa penyebab kanker jauh lebih rendah pada pengguna produk tembakau alternatif dibandingkan dengan mereka yang merokok. Membantu perokok dewasa beralih dari merokok ke produk tembakau alternatif harus dianggap prioritas," ujar Dr. Debbie Robson, dosen senior di IoPPN King’s Tobacco Harm Reduction dan salah satu penulis laporan tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri menyampaikan hal senada. Ia mengatakan, terdapat semakin banyak penelitian ilmiah tentang produk tembakau alternatif, sehingga fakta-fakta ini dapat membantu mendorong perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.
Baca Juga: Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif
Ia juga berharap pemerintah dapat memaksimalkan produk tembakau alternatif untuk mengurangi prevalensi merokok di Indonesia.
"Sejatinya, produk ini diciptakan untuk membantu perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok atau ingin tetap menikmati nikotin dengan risiko lebih rendah. Kami akan terus melakukan sosialiasi terkait hal ini," kata Johan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi