Suara.com - Harga minyak dunia lengser dari level tertinggi di 2024 pada perdagangan Selasa atau Rabu (3/7) pagi WIB, setelah kehawatiran akan kekurangan pasokan mereda.
Terutama, kekhawatiran akan Badai Beryl yang bisa mengganggu pasokan, karena badai yang bergerak dari Jamaika itu digadang-gadang menerpa ladang minyak.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/7/2024), harga minyak mentah Brent turun 36 sen atau 0,42 persen menjadi USD 86,24 per barel.
Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 57 sen atau 0,68 persen menjadi USD 82,81 per barel.
Pada hari Selasa sebelumnya, WTI naik USD 1 menjadi USD $84,38 di tengah kekhawatiran Badai tersebut mungkin memiliki dampak yang lebih luas di wilayah produksi minyak lepas pantai di Teluk Meksiko utara.
Analis dari Price Future Group, Phil Flynn mengatakan, pasar kekinian tidak lagi terlalu khawatir dengan masalah pasokan.
"Pasar menyadari bahwa Beryl tidak akan menghentikan produksi minyak lepas pantai dalam jumlah besar. Mungkin ada yang ditutup, tetapi dampaknya terhadap anjungan akan minimal," kata dia.
Badai Beryl adalah badai Kategori 4 yang berbahaya yang menerjang Laut Karibia. Badai ini diperkirakan telah melemah menjadi badai tropis saat memasuki Teluk Meksiko akhir minggu ini.
"Kami berhasil menghindari badai Beryl. Namun, sudah pasti ada pemahaman bahwa badai apa pun yang terbentuk di Teluk akan menjadi badai besar," jelas John Kilduff, mitra Again Capital LLC.
Baca Juga: Alami Kenaikan, Harga Minyak Dunia Tembus Level Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir
Sumber mengatakan pada hari Selasa setelah angka-angka American Petroleum Institute untuk minggu lalu menunjukkan persediaan minyak mentah dan sulingan AS turun sementara bensin naik.
Angka API menunjukkan stok minyak mentah turun 9,163 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Juni, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu. Persediaan bensin naik 2,468 juta barel, dan minyak sulingan turun 740.000 barel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global