Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, melaporkan bahwa sebuah pabrik makaroni milik PT Kobe Boga Utama di Kawasan Industri Jatake, Kecamatan Cikupa, terbakar pada Minggu sekitar pukul 13.45 WIB. Lantas seperti apa profil PT Kobe Boga Utama ini?
Dikutip dari berbagai sumber, kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, di Tangerang pada hari Minggu mengatakan bahwa untuk mengatasi kebakaran tersebut, mereka mengerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran dengan belasan personel. Dari laporan yang diterima, kebakaran pabrik PT Kobe Boga Utama terjadi pada pukul 13.45 WIB.
Kebakaran terjadi di pabrik makaroni milik PT Kobe Boga Utama. Dikatakan pula bahwa segera setelah peristiwa tersebut terjadi, pihaknya langsung mengirimkan petugas gabungan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Menurut Ujat, api yang membakar sebagian bangunan pabrik makaroni tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh area karena terdapat banyak bahan yang mudah terbakar di dalam pabrik.
Ujat juga mengatakan bahwa saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, karena kami masih fokus pada pemadaman. Lebih lanjut, Ujat menyatakan bahwa api berhasil dipadamkan dan seluruh pegawai di dalam pabrik telah dievakuasi dengan aman.
Profil PT Kobe Boga
PT Kobe Boga Utama didirikan oleh pasangan Hestia Utomo dan Sarwo Utomo pada tahun 1979. Kobe memulai usaha sebagai industri rumahan di Semarang dengan produk pertama berupa Tepung Bumbu, yang merupakan tepung bumbu siap pakai pertama di Indonesia.
Sebagai pionir dalam tepung bumbu siap pakai, perusahaan terus berinovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan fokus pada kualitas produk terbaik bagi konsumen ritel di Indonesia, PT Kobe Boga Utama telah berhasil berkembang pesat.
Pada tahun 1995, pabrik Kobe dipindahkan ke kawasan industri di Tangerang untuk mendukung pengembangan bisnis. Di tahun yang sama, merek ekspor Bali Kitchen diluncurkan, menyediakan produk dengan konsep kuliner tradisional Indonesia seperti rempah-rempah, bumbu, saus, mie, acar, dan makanan pelengkap lainnya.
Pada tahun 2006, Kobe membuka divisi Food Service untuk melayani pelanggan industri makanan dan ritel, menawarkan produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Pelanggan industri Kobe mencakup beberapa perusahaan multinasional di sektor makanan dan ritel. Perusahaan terus melakukan diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, memperkuat eksistensi merek KOBE di pasar ritel Indonesia.
Baca Juga: Permendag 8/2024 Buat Industri Petrokimia Nasional Ketar-ketir
Pada tahun 2012, Kobe meluncurkan salah satu produk sambal tabur pertama di Indonesia, BonCabe Sambal Tabur, yang mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Produk ini menawarkan rasa pedas yang aman dikonsumsi karena terbuat dari cabe asli pilihan.
Kobe terus berinovasi dengan mengembangkan varian rasa baru dan berbagai tingkat kepedasan pada produk BonCabe Sambal Tabur, seperti BonCabe Bumbu Rujak Buah Level 10, BonCabe rasa Nori level 2, BonCabe Original level 50 Max End, BonCabe Original level 30, BonCabe Ikan Roa level 15, BonCabe Bawang Goreng level 10, BonCabe Teri level 3, dan BonCabe Ebi Kriuk level 2.
Sambutan pasar yang baik terhadap produk BonCabe mendorong perusahaan untuk memperluas produk BonCabe, yang kini juga mencakup mie instan dan cemilan.
Produk PT Kobe Boga
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PT Kobe Boga Utama memulai usahanya sebagai produsen tepung bumbu siap pakai untuk konsumen. Saat ini, Kobe memiliki empat sektor bisnis utama yang mencakup produksi makanan dan minuman untuk ritel, ekspor, layanan makanan, serta kerjasama manufaktur.
Merek dagang unggulan yang dimiliki PT Kobe Boga Utama, seperti Kobe, BonCabe, dan Selera Saus Tiram, mampu memimpin pasar ritel Indonesia. Varian produk yang dihasilkan mencakup berbagai kategori, seperti berbagai jenis tepung bumbu, saus, bumbu, dan sambal tabur. Jaringan distribusi perusahaan telah mencakup seluruh wilayah penjualan secara nasional, baik di pasar tradisional maupun modern.
Berita Terkait
-
Permendag 8/2024 Buat Industri Petrokimia Nasional Ketar-ketir
-
Pabrik BYD di Thailand Resmi Beroperasi, Akan Ekspor ke ASEAN
-
Ribut-ribut Kemenperin dan Kemendag Soal Permendag Impor
-
Pabrik Tekstil Raksasa Sai Apparel di Jawa Tengah Bangkrut, PHK Massal 8.000 Pekerja
-
BonCabe Gelar Nonton Bareng Pertandingan MPL Alter Ego
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah