Suara.com - Anak Usaha BPKH Siapkan Ribuan Kamar Hotel untuk Jemaah Haji Tahun 2025
BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) hadir dalam International Islamic Expo 2024, pameran perjalanan dan pariwisata Islam terbesar di dunia, yang berlangsung pada 26-28 Juli 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono mengatakan, melalui partisipasi di International Islamic Expo, BPKH Limited ingin memperkenalkan diri sebagai entitas yang telah establish di Arab Saudi.
“Harapannya, keberadaan kami bisa bermanfaat dan dimanfaatkan oleh ekosistem umrah dan haji Indonesia,” kata Sidiq di sela-sela International Islamic Expo 2024 dikutip Senin (29/7/2024).
Pameran ini, lanjut Sidiq, menjadi ajang bagi seluruh ekosistem umrah dan haji untuk menjalin kolaborasi yang lebih erat.
“Partner bisnis, itu kata kuncinya. BPKH Limited tidak memposisikan diri sebagai kompetitor. Tapi justru menawarkan diri bergandengan tangan melakukan investasi bersama untuk kebutuhan umrah dan haji,” tegas dia.
Lewat kerja sama ini, masing-masing pihak dapat memperoleh benefit yang setara sekaligus meminimalkan resiko investasi yang dihadapi.
“Konkritnya BPKH Limited selain sebagai kolaborator, kami juga menawarkan diri menjadi agregator untuk membantu pemilik produk memasarkan produknya di Arab Saudi,” imbuh Sidiq.
Dalam menjalankan bisnis di Saudi, BPKH Limited fokus pada penyediaan infrastruktur akomodasi, katering, dan transportasi yang senyaman mungkin bagi jemaah umroh dan haji.
Baca Juga: Kemenag: 461 Jemaah Haji Wafat Selama Operasional Haji Tahun Ini
“Misalnya kita punya satu hotel, BPKH Limited dapat mengelola hotel itu agar familiar seperti di indonesia demi kemudahan jemaah. Atau untuk katering, bumbunya kita datangkan dari tanah air sehingga rasanya cocok dengan lidah orang Indonesia,” terang Sidiq.
“Jadi intinya kami sebagai vendor dan supplier. Bukan menjadi operator apalagi marketing travel, tidak sampai ke sana,” tegasnya.
Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi
Sebelumnya BPKH Limited baru saja menandatangani kontrak pengelolaan dua hotel di Arab Saudi, dengan menggandeng emiten service provider haji dan umroh, PT Arsy Buana Travelindo.
“Alhamdulillah, BPKH Limited sukses melakukan investasi yang menjadi impian kita bersama, dengan menyewa satu hotel penuh selama tiga tahun di Madinah, yaitu Anshar Golden Tulip Hotel,” ujar Sidiq.
Anshar Golden Tulip merupakan hotel bintang tiga yang memiliki 725 kamar dengan kapasitas 2.800 jemaah. Selain di Madinah, BPKH Limited mendapatkan penjatahan (allotment) kamar hotel di Makkah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor