Suara.com - Bank Indonesia (BI) memperluas sistem pembayaran QRIS. Awalnya, pembayaran QRIS perlu melakukan scan ke kode QR, tapi kekinian bisa dengan cara ditempel lewat NFC.
QRIS tempel ini bisa digunakan untuk pembayaran ritel hingga transportasi.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono, adanya QRIS Tap ini bukan menggantikan QRIS yang udah ada.
"Sudah pasti (nggak menggantikan). Kenapa? QRIS tap butuh smartphone dengan teknologi NFC," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Dicky menyebut, penggunaan QRIS tap ini lebih cepat jika digunakan sebagai pembayaran di transportasi.
Sebab, masyarakat hanya menempelkan smartphonenya ke alat pembayaran tanpa meminta QRIS.
"Kalau yang presented mode kan kita minta dulu dari mereka QR Code, lambangnya, kemudian kita masukkan semua informasinya. Kalau modelnya seperti itu yang antre di busway panjang. Ini keluar tinggal tap, lewat," jelas dia.
Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menjelaskan, dengan adanya QRIS Tap, maka konsumen tak perlu membuka kamera HP.
Nantinya konsumen hanya melakukan Tap saya pada kode QR yang tersedia.
Baca Juga: Cegah Penipuan, Pengusaha Travel Diminta Lakukan Digitalisasi Pembayaran
"Sekarang kan yang ada di QRIS itu merchant presented mode, bisa stiker, bisa QRIS yang muncul di EDC, tapi kalau QRIS tap adalah customer presented mode. Customer yang men-generate QR, tapi sama HP langsung dan bisa menghidupkan NFC," pungkas dia. Santoso.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu