Suara.com - Ketua Partai Golkar selakigus Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Golkar pada 10 Agustus 2024. Pernyataan ini disampaikan melalui video resmi berdurasi kurang dari lima menit pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Dalam pernyataannya, Airlangga menekankan bahwa keputusan untuk mundur diambil demi menjaga keutuhan dan stabilitas internal Partai Golkar, terutama dalam menghadapi transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.
"Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim dan atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, saya dengan ini menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam video tersebut.
Keputusan ini telah memicu spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Airlangga di Partai Golkar. Nama-nama seperti Agus Gumiwang dan Bahlil Lahadalia menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi dan publik.
Meski demikian, Partai Golkar belum memutuskan siapa yang akan menggantikan Airlangga. Penentuan ini rencananya akan dilakukan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang diperkirakan akan digelar setelah perayaan 17 Agustus 2024.
Meskipun mundur dari posisi Ketua Umum, Airlangga diperkirakan tetap menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Kekayaannya juga tidak terpengaruh oleh pengunduran diri tersebut, bahkan mengalami peningkatan yang signifikan selama menjabat sebagai Menko.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Airlangga pada akhir 2019 tercatat sekitar Rp254 miliar. Namun, dalam tiga tahun terakhir, kekayaannya melonjak signifikan. Pada akhir 2021, kekayaannya meningkat drastis, dan pada akhir 2022, total kekayaannya mencapai Rp454 miliar.
Peningkatan paling signifikan terjadi pada aset kas dan setara kas, yang melonjak dari Rp5,6 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp335 miliar pada akhir 2022. Selain itu, aset berupa tanah dan bangunan milik Airlangga juga meningkat, dari Rp86,5 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp113,9 miliar pada akhir 2022.
Sedangkan pada LHKPN 2023-2024, harta kekayaan Airlangga Hartarto mencapai Rp454,3 miliar terdiri dari, tanah dan bangunan Rp113,9 miliar, alat transportasi mesin Rp2,4 miliar, harta bergerak lainnya Rp575,5 juta, surat berharga Rp56,2 miliar, kas dan setara kas Rp335,08 miliar. Selain itu, untuk harta lainnya Rp16,6 miliar, sub total Rp16,6 miliar dan utang Rp70,6 miliar.
Baca Juga: Benarkah Airlangga Hartarto Mundur? Wasekjen DPP Partai Golkar: Belum Ada Kepastian
Pengunduran diri Airlangga dari kursi Ketua Umum Partai Golkar menjadi langkah penting yang akan mempengaruhi dinamika internal partai serta peta politik nasional, terutama menjelang transisi pemerintahan yang krusial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda