Suara.com - Sebagai wujud komitmen dalam menciptakan ekosistem industri asuransi yang sehat dan berkelanjutan, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) berpartisipasi aktif dalam Indonesia Underwriting Summit (IUS) 2024 yang diselenggarakan oleh Persatuan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji).
Tidak hanya menjadi sponsor, Tugure juga mengambil peran penting dengan membahas secara mendalam seluk-beluk produk Asuransi Jiwa Kredit (AJK), termasuk tantangan penerapan POJK 20/2023 yang mengatur produk tersebut.
Dalam kesempatan ini, Kiki Oditya, Life Group Head Tugure, tampil sebagai salah satu pemateri utama yang membahas topik AJK. Ia menekankan bahwa pengelolaan produk AJK saat ini menghadapi berbagai tantangan.
“Bisnis AJK memang menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, namun di sisi lain juga dapat memberikan risiko kerugian yang signifikan,” ujar Kiki ditulis Rabu (21/8/2024).
Kiki menegaskan bahwa seiring dengan tenggat waktu implementasi POJK 20/2023, perusahaan asuransi harus membenahi tata kelola produk AJK.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh industri asuransi terkait AJK antara lain adalah peran aktuaris yang harus memberikan perhitungan yang presisi hingga masa berlaku polis berakhir.
“Peran aktuaris sangat penting dalam mendampingi underwriter,” tambahnya.
Selain itu, Kiki juga menekankan pentingnya perusahaan memiliki risk appetite yang jelas, didukung oleh pedoman underwriting yang kuat dan selalu diperbarui secara berkala. Hal ini bertujuan agar setiap underwriter di perusahaan tersebut memiliki standar yang konsisten.
“Semua pihak, mulai dari manajemen, aktuaris, hingga underwriting, harus memiliki risk appetite yang sejalan. Underwriter memiliki tanggung jawab untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pihak pihak terkait,” jelas Kiki.
Baca Juga: OJK Sebut Masih Ada Nasabah Jiwasraya yang Enggan Pindah Polis ke IFG Life
Lebih jauh, Kiki menyatakan bahwa untuk mengembangkan produk AJK yang sehat, diperlukan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari sumber bisnis, pialang, asuransi, hingga reasuransi.
“Sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan,” tegasnya.
Kiki juga menekankan pentingnya pembenahan di sisi klaim. Menurutnya, perusahaan asuransi perlu memiliki sistem klaim yang efisien dan transparan, mulai dari pengelolaan dokumen hingga langkah-langkah evaluasi.
“Penggunaan teknologi dalam proses klaim sangat penting untuk mengurangi keterlambatan dan meminimalkan kesalahan manual,” ujar Kiki.
Berdasarkan pengalaman Tugure, Kiki juga mendorong perusahaan asuransi untuk memiliki kemampuan investigatif, baik melalui tim internal maupun eksternal, guna mencegah terjadinya fraud.
“Upaya ini terbukti efektif dalam menekan angka klaim di Tugure,” ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar