Bayi prematur cenderung mengalami masa rawat inap yang lebih lama, membutuhkan oksigen tambahan, membutuhkan perawatan intensif (ICU), memerlukan pemasangan ventilasi mekanik hingga terapi cairan parenteral (cairan langsung melalui infus).
Konsekuensi infeksi RSV pada bayi prematur terjadi karena belum optimalnya antibodi IgG yang dialirkan ibu ke janin pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Sehingga bayi prematur memiliki tingkat antibodi yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir aterm.
Antibodi IgG (Immunoglobulin G) adalah jenis antibodi yang berfungsi melawan infeksi bakteri dan virus.
Selain itu infeksi RSV juga dapat mengakibatkan berkurangnya transfer oksigen. Hal tersebut dapat memperburuk kemampuan difusi dan perfusi oksigen yang sudah terganggu pada bayi dengan Bronkopulmoner displasia yang berhubungan dengan kelahiran prematur (BPD) atau penyakit jantung bawaan (Congenital Heart Disease).
Prof Rina mengingatkan tentang minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang bahaya penyakit yang disebabkan oleh RSV. Termasuk orang tua dengan anak yang berisiko tinggi terhadap RSV dimana "infeksi RSV” dan “Pneumonia” sebagai kunci dari RSV.
Terakhir, Prof. Rina menyampaikan bahwa momen World Prematurity Day ini menjadi pengingat bagi kita semua, baik orang tua maupun tenaga kesehatan untuk menjaga kualitas hidup bayi prematur.
“Penting bagi kita untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur, memantau kesehatannya, termasuk menjaga mereka dari infeksi. Kedepannya, mereka harus bisa bersaing dengan anak lainnya sehingga kita perlu menjaga kualitas hidupnya, baik saat kini maupun nanti.” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!