Suara.com - Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) resmi meluncurkan produk bancassurance bertajuk Salam Berkah Amanah.
Kehadiran produk tersebut turut menandai masuknya BTN Syariah ke lini bisnis Wealth Management Shariah. Adapun, dalam menghadirkan produk tersebut, BTN Syariah menggandeng PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia).
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan memahami kebutuhan keuangan nasabah atas produk syariah yang bervariasi, terutama dalam menghadapi masa depan yang tak pasti.
Untuk itu, lanjutnya, BTN Syariah berupaya untuk terus berinovasi menyediakan layanan perbankan lengkap termasuk di lini bisnis syariah.
“Asuransi Salam Berkah Amanah ini akan menyediakan proteksi lengkap dan amanah mulai dari perlindungan untuk finansial, pendidikan anak, perencanaan pensiun, hingga ketika menjalankan ibadah haji,” ujar Nixon ditulis Selasa (31/12/2024).
Nixon juga menuturkan permintaan masyarakat Indonesia akan layanan keuangan syariah terus meningkat, termasuk produk asuransi. Tingginya permintaan tersebut sejalan dengan kinerja BTN Syariah yang menanjak, baik di sektor perumahan maupun layanan lainnya.
Produk asuransi Salam Berkah Amanah tersebut menawarkan beragam keunggulan spesial yang dirancang khusus bagi nasabah BTN Syariah.
Di antaranya, proses pendaftaran yang lebih mudah tanpa pemeriksaan medis. Asuransi ini juga memberikan perlindungan maksimal hingga 25 tahun dengan kontribusi terjangkau.
Asuransi Salam Berkah Amanah juga memberikan potensi pengembalian kontribusi hingga 150% dari total kontribusi yang telah dibayarkan. Selain itu, nasabah juga dapat menikmati manfaat tambahan ketika menjalankan ibadah haji dan perlindungan khusus selama bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Gelar Rakernas 2024, Dirut BRI Life Optimis Target di 2025 Tercapai
Untuk mengakses produk bancassurance tersebut, nasabah dapat mendatangi jaringan kantor BTN Syariah yang merupakan unit usaha syariah terbesar ke-4 di Indonesia dengan total aset sebesar Rp55,5 triliun per Juni 2024. Secara total, per Juni 2024, BTN Syariah memiliki 110 jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Teck Seng Ho mengungkapkan pihaknya bangga dapat bermitra dengan BTN Syariah.
"Bersama BTN Syariah, kami berharap dapat menyediakan solusi perlindungan yang lebih relevan di setiap tahapan kehidupan nasabah BTN Syariah melalui jalur in-branch referral di seluruh Indonesia dan membantu lebih banyak keluarga di Indonesia mencapai kemapanan finansial dan hidup lebih sehat,” kata Teck Seng.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur