Berkat kesuksesan produk ini, Ishibashi memutuskan untuk memasuki industri ban, yang saat itu belum ada di Jepang.
Pada 1930, Divisi Ban Nihon Tabi Company berhasil memproduksi ban pertamanya. Setahun kemudian, Bridgestone Tire Co., Ltd. resmi didirikan di Kurume.
Keyakinan Ishibashi terhadap masa depan transportasi bermotor di Jepang mendorongnya untuk memproduksi ban secara lokal. Langkah ini menjadi pijakan awal Bridgestone sebagai pemain utama di pasar ban dunia.
Produksi penuh ban dimulai di Pabrik Kurume pada 1934, disusul pengembangan produk lain seperti bola golf dan karet peredam getaran.
Tahun 1937, kantor pusat perusahaan dipindahkan ke Tokyo. Transformasi besar terjadi pada 1951, saat perusahaan kembali menggunakan nama Bridgestone dan mendirikan kantor pusat di Tokyo.
Selama dekade 1950-an, Bridgestone menjadi pemimpin industri ban di Jepang, mencatat pendapatan lebih dari 10 miliar yen pada 1953. Perusahaan melanjutkan ekspansinya dengan terdaftar di Bursa Efek Tokyo dan Osaka pada 1961 serta mengembangkan ban radial baja pertama pada 1962.
Keberhasilan besar terjadi pada 1988, ketika Bridgestone mengakuisisi Firestone Tire & Rubber Company senilai 2,6 miliar dolar AS.
Langkah ini memperkokoh posisinya sebagai salah satu produsen ban terbesar di dunia. Tidak berhenti di situ, Bridgestone terus berinovasi melalui partisipasi dalam balapan Formula 1 dan akuisisi Bandag, Inc. pada 2007.
Pada 2014, Bridgestone menjadi Mitra Olimpiade Dunia, diikuti dengan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui inisiatif "Our Way to Serve" pada 2017. Dengan akuisisi TomTom Telematics pada 2019, perusahaan semakin menegaskan dedikasinya pada teknologi dan solusi otomotif masa depan.
Berita Terkait
-
Bridgestone Indonesia Perkuat Konservasi Gunung Sanggabuana Sekaligus Berdayakan Masyarakat
-
Bridgestone M858 Resmi Meluncur, Ban Radial Tangguh untuk Kendaraan Niaga
-
Periksa Ban Mobil Sebelum Melakukan Perjalanan Jarak Jauh di Momen Libur Sekolah
-
Bridgestone Indonesia Perluas Pasar Regional Lewat IIMS Surabaya 2025
-
Perkuat Layanan di Jawa Barat, Bridgestone Indonesia Tambah Jaringan Baru di Cianjur
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Mentan Amran Pastikan Temuan Kasus Pupuk Tidak Ganggu Pertanaman Petani, Stok Pupuk Aman
-
Tingkatkan Kehidupan Warga Pesisir Toisapu, PNM Bangun Akses Air Bersih
-
IHSG Rontok di Sesi Pertama Perdagangan Selasa, Ini Pemicunya
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur
-
BCA Syariah Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat Semangat Keberagaman di Bali Mester
-
BRI Beri Cashback Main Padel Pakai BRImo, Cek Promonya di Jakarta Sampai Bali
-
Apa Itu Family Office yang Diusulkan Luhut Pandjaitan? Menkeu Purbaya Menolak Modali dengan APBN
-
Family Office Usulan Luhut Ditolak Menkeu, Apa Itu Gerbang Investasi Bebas Pajak Orang Super Kaya?
-
8 Fakta Family Office: Ide Luhut untuk Crazy Rich, Anggaran APBN Ditolak Purbaya
-
TPA Miliki Peran Strategis Bagi Pengembangan Digitalisasi Rumah Sakit, Admedika Berikan Penjelasan