Suara.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement), salah satu produsen semen terkemuka di Indonesia, telah menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan alam yang muncul di awal tahun 2025.
Perusahaan ini berhasil mengadaptasi operasionalnya dengan pemanfaatan teknologi canggih, seperti AI, robotik, dan expert system, untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
"Kita sudah pakai AI dan kita pakai robotik, dan kita ada expert system. Dulu satu operator handle satu batch plant misalkan untuk beton satu rebirth, kemudian sekarang satu operator menghandle tiga batch plant dan semua duduknya di ruangan yang sama," kata Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakasa, Christian Kartawijaya dalam acara "Meet The CEO" besutan IDNFinancials.com dengan Suara.com dikutip Kamis (13/3/2025).
Christian juga mengatakan, di tengah kondisi pasar yang fluktuatif akibat pemangkasan anggaran oleh pemerintah dan dampak musim hujan yang menyebabkan banjir, Indocement tetap mampu mempertahankan performa yang stabil.
Menurut Christian, meskipun volume penjualan mengalami penurunan, perusahaan ini tidak terburu-buru memberikan diskon yang bisa mempengaruhi harga jual di pasaran.
“Kami melihat 2025 ini dimulai dengan cukup oke, tetap volumenya ngedrop karena ada banjir, ada musim hujan, tapi kelihatannya nggak panik. Biasanya kalau kondisi begini, banyak yang pada lempar diskon. Tetapi Alhamdulillah, hingga saat ini, semua cukup lumayan," ujar Christian.
Selain menghadapi tantangan domestik, Indocement juga terpengaruh oleh dinamika ekonomi global, khususnya perang tarif yang diberlakukan oleh Amerika.
Kebijakan ini telah memberikan tekanan tambahan pada industri semen, yang beroperasi dalam pasar global yang sangat kompetitif.
Meski demikian, Indocement tetap berupaya untuk menavigasi tantangan ini dengan strategi pasar yang matang dan inovasi terus-menerus.
Baca Juga: Cerita Presdir Indocement Gandeng Ahli dari Jerman untuk Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
Inovasi yang paling mencolok dari Indocement adalah pengoptimalan penggunaan AI dan robotik dalam operasional produksi.
Dengan teknologi ini, satu operator yang sebelumnya hanya dapat mengelola satu batch plant kini dapat mengelola tiga batch plant sekaligus.
Semua operator ini ditempatkan dalam satu ruangan yang sama, memungkinkan efisiensi kerja dan koordinasi yang lebih baik.
Teknologi tersebut tidak hanya mengurangi biaya tenaga kerja tetapi juga meningkatkan kecepatan dan akurasi produksi.
Tindakan proaktif Indocement dalam mengadopsi teknologi canggih dan mengoptimalkan proses operasional menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan efisiensi.
Hal ini penting, terutama saat industri menghadapi tekanan dari perubahan kebijakan eksternal dan ketidakpastian ekonomi global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah