Suara.com - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan PT ANHE Konstruksi Indonesia (ANHE) menandatangani perjanjian kerja sama penyaluran pembiayaan modal kerja senilai USD 12,2 juta.
Pembiayaan ini akan digunakan untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Lao Biang 2 berkapasitas 11 MW yang berlokasi di Desa Kandibata dan Kinepen, Kecamatan Kabanjahe dan Munte, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan) dan Presiden Direktur ANHE, Zhou Yu Fei.
Proyek PLTMH Lao Biang 2 ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
"Kami berkomitmen mendukung pembangunan PLTMH Lao Biang 2 ini yang tidak hanya akan meningkatkan pasokan listrik di Sumatera Utara, tetapi juga berkontribusi pada upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 17-19% di tahun 2025. Kami percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar," ujar Idhan dalam keterangannya ditulis Sabtu (22/3/2025).
Menurut informasi Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara sendiri menempati posisi ke-5 dari seluruh provinsi di tahun 2023 untuk pembangkit tenaga listrik. Hal tersebut menunjukkan potensi besar wilayah ini dalam sektor energi.
Namun, potensi ini perlu terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Proyek PLTMH Lao Biang 2 kemudian hadir sebagai jawaban atas tantangan ini melalui penambahan kapasitas listrik dan pemanfaatan potensi energi terbarukan di Sumatera Utara.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur yang mendesak.
Baca Juga: Hampir Rampung, Pembangunan Overlay Runway Selatan Bandara Soetta Capai 83,98 Persen
Dari jalan tol dan jembatan hingga pembangkit listrik dan sistem air bersih, investasi infrastruktur yang berkelanjutan adalah kunci untuk membuka potensi ekonomi penuh dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Indonesia Infrastructure Finance (IIF), sebuah lembaga keuangan non-bank, hadir sebagai katalisator dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2010, IIF berfokus pada penyediaan solusi pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan untuk proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial.
Dengan modal yang kuat dan dukungan dari pemerintah Indonesia, lembaga keuangan internasional, dan investor swasta, IIF memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan pembiayaan infrastruktur.
IIF menawarkan berbagai produk dan layanan pembiayaan, termasuk pinjaman langsung, sindikasi pinjaman, penjaminan, dan konsultasi keuangan.
Salah satu fokus utama IIF adalah mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!