Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penurunannya pada perdagangan Senin (24/3/2025), bahkan sempat menunjukkan tanda-tanda akan mengalami trading halt. Pada pukul 11.18 WIB, IHSG berada di angka 6.099, melemah 2,53% dari pembukaan pasar.
Ini merupakan level terendah sejak pembukaan pasar pagi hari, sementara level tertingginya hanya mencapai 6.269,9 poin. Volume transaksi hingga pukul 10.19 WIB mencapai 5,74 miliar saham dengan nilai transaksi Rp5 triliun, dan frekuensi perdagangan sebanyak 426.817 kali.
Setidaknya 549 saham tercatat turun dan 158 saham stagnan. Kondisi ini mencerminkan ketidakpastian pasar yang masih tinggi, terutama setelah IHSG turun 1,94% pada penutupan perdagangan Jumat (21/3/2025) ke level 6.258,18.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 10 dari 11 sektor saham mengalami koreksi pada hari ini. Sektor teknologi menjadi yang terburuk dengan penurunan hingga 5%, diikuti oleh sektor barang konsumen primer yang turun 3,68% dan sektor barang baku yang turun 2,83%. Satu-satunya sektor yang berhasil menguat adalah sektor industri, dengan kenaikan tipis sebesar 0,29%.
Berdasarkan data dari RTI Business menunjukkan bahwa frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini mencapai 1,27 juta kali transaksi. Total saham yang berpindah tangan pada hari ini mencapai 21,66 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp21,69 triliun.
Sedangkan dari total saham yang diperdagangkan, setidaknya 476 saham ditutup melemah, 187 saham stagnan, dan hanya 135 saham yang berhasil menguat.
Top Loser dan Top Gainer
Emiten saham berkode FORU menjadi top loser hari ini setelah harganya ambles 25%, disusul oleh HITS dan OBMD yang masing-masing turun 23,84% dan 22,11%. Di sisi lain, emiten berkode BINO menjadi top gainer dengan kenaikan 34,35%, diikuti oleh RONY dan POLU yang masing-masing naik 25% dan 24,70%.
Tekanan pada IHSG sejalan dengan kinerja bursa saham kawasan Asia yang mayoritas parkir di zona merah. Indeks Nikkei turun 0,20% ke 37.677,06, indeks Hang Seng turun 2,19% ke 23.689,72, indeks Shanghai turun 1,29% ke 3.364,83, dan indeks Strait Times turun 0,10% ke 3.926,45. Kondisi ini menunjukkan sentimen negatif global yang turut memengaruhi pasar domestik.
Baca Juga: Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS: Dongkrak Kepercayaan Investor, Efek Jangka Pendek?
Potensi Trading Halt
Dengan penurunan yang cukup dalam, IHSG berpotensi mengalami trading halt jika tekanan jual terus berlanjut. Trading halt adalah mekanisme penghentian sementara perdagangan saham untuk mencegah kepanikan pasar dan memberikan waktu bagi investor untuk mengevaluasi situasi.
Mekanisme ini biasanya diterapkan ketika indeks turun lebih dari 5% dalam satu hari perdagangan. Jika IHSG kembali mendekati level kritis, otoritas bursa mungkin akan mempertimbangkan untuk menghentikan sementara perdagangan guna mencegah kerugian yang lebih besar.
BNI Sekuritas, dalam kajian hariannya, menekankan, IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound setelah FTSE rebalancing di Jumat lalu. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBNI, BMRI, BRMS, dan TLKM.
IHSG hari ini memiliki support di angka 6150-6200 dan resistan di 6300-6400. Saham rekomendasi hari ini diantaranya, AMRT, PTRO, ISAT, BRMS, BBCA, dan BBNI
Penurunan IHSG hari ini mencerminkan ketidakpastian pasar yang tinggi, baik dari faktor domestik maupun global. Dengan mayoritas sektor saham terkoreksi dan tekanan jual yang masih kuat, investor perlu waspada terhadap potensi trading halt di akhir sesion. Meski demikian, beberapa saham masih menunjukkan kinerja positif, memberikan sedikit harapan di tengah sentimen negatif yang mendominasi pasar.
Berita Terkait
-
Jungkook BTS Alami Pencurian Saham: Kronologi dan Tindakan Hukum
-
IHSG Anjlok, Rupiah Tertekan: Kesalahan Kebijakan atau Faktor Global?
-
Presiden Prabowo Roasting Menterinya Buntut Harga Saham Anjlok: Saya Lihat Beberapa Orang Stres
-
IHSG Loyo, Sandiaga Uno Saran Borong Saham untuk Investasi
-
Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS: Dongkrak Kepercayaan Investor, Efek Jangka Pendek?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah