Suara.com - Dua bulan pasca peluncurannya yang megah, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang digadang-gadang menjadi mesin investasi strategis andalan pemerintah, hingga kini masih belum menunjukkan taji sesungguhnya.
Padahal, lembaga yang dipenuhi jajaran "dream team" dewan pengawas dan dewan pengurus yang terdiri dari tokoh-tokoh kelas kakap baik nasional maupun internasional ini, dinanti-nantikan gebrakan nyatanya.
Menanggapi sorotan publik terkait "kemandulan" Danantara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara. Ia meminta semua pihak untuk bersabar menantikan aksi nyata lembaga tersebut. Pasalnya, saat ini Danantara tengah fokus melakukan konsolidasi holding secara internal.
"Danantara sedang konsolidasi operasional dan strategi investasi, kita kasih waktu mereka, kita juga mesti sabar," ujar Erick, seperti dilansir Antara pada Rabu (23/4/2025), mengisyaratkan bahwa proses pembentukan fondasi yang kuat membutuhkan waktu.
Ketua Umum PSSI ini juga menjelaskan bahwa Kementerian BUMN tengah memprioritaskan konsolidasi perusahaan-perusahaan pelat merah yang akan berada di bawah naungan dua holding utama DanaNantara, yakni holding operasional dan holding investasi.
"Danantara ini baru lahir, di Danantara ada investasi dan operasional. Tentu kita memprioritaskan konsolidasi dari Danantara supaya mereka bisa jalan," tegas Erick, menekankan bahwa langkah awal ini krusial bagi keberlangsungan dan efektivitas lembaga di masa depan.
Lebih lanjut, Erick Thohir membela komposisi "bertabur bintang" di dalam tubuh Danantara. Ia meyakinkan publik bahwa pemilihan tokoh-tokoh tersebut dilakukan secara selektif dan berdasarkan kredibilitas tinggi.
"Pemilihan orang-orang di Danantara, saya rasa orang-orang yang sangat kredibel," imbuh Erick, memberikan jaminan atas kualitas sumber daya manusia yang menggerakkan lembaga ini.
Seperti diketahui, Danantara memang diisi oleh sejumlah nama besar yang sangat familiar di dunia bisnis Indonesia. Rosan Roeslani didapuk sebagai CEO, Dony Oskaria menjabat sebagai COO, dan Pandu Sjahrir dipercaya sebagai CIO.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Proyek BIH di KEK Sanur Bakal Segera Diresmikan
Di bawah komando Dony Oskaria, Holding Operasional akan diisi oleh jajaran managing director dari berbagai sektor, termasuk nama-nama seperti Agus Dwi Handaya dan Febriany Eddy. Sementara itu, Holding Investasi yang dipimpin oleh Pandu Sjahrir, akan melibatkan tokoh-tokoh seperti Djamal Attamimi dan Bono Daru Adji.
Tak kalah mentereng, jajaran Dewan Pengawas diisi oleh nama-nama berpengaruh seperti Erick Thohir sendiri dan Muliaman Hadad. Bahkan, dua mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo, turut masuk dalam jajaran Dewan Pengarah, memberikan legitimasi dan arahan strategis bagi lembaga ini.
Namun, sorotan paling menarik tertuju pada susunan Dewan Penasihat, yang mayoritas diisi oleh tokoh-tokoh internasional dengan reputasi mendunia. Beberapa di antaranya adalah Ray Dalio, investor legendaris asal Amerika Serikat, Helman Sitohang, mantan CEO Credit Suisse dan penasihat Blackstone, serta Jeffrey Sachs, profesor ekonomi ternama dari Harvard.
Kejutan terbesar justru datang dari masuknya nama Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand yang memiliki rekam jejak politik dan bisnis yang kontroversial. Kehadiran tokoh internasional dengan latar belakang beragam ini menimbulkan pertanyaan sekaligus harapan akan perspektif global yang akan dibawa ke Danantara.
Meskipun diisi oleh barisan tokoh-tokoh elite, ketiadaan gebrakan signifikan dari Danantara dalam dua bulan terakhir menimbulkan tanda tanya besar di benak publik dan pelaku pasar.
Permintaan Erick Thohir untuk bersabar menunjukkan bahwa pemerintah menyadari betul kompleksitas dalam membangun sebuah lembaga investasi raksasa dengan ambisi besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Rupiah Melorot Lagi Hari Ini ke Level Rp 16.691
-
Saham BBCA Anjlok Aksi Jual Rp150 Miliar
-
iRobot Perusahaan Legendaris AS Resmi Bangkrut, Siap Diakusisi China
-
Konsumsi Bensin di Nataru Diproyeksi Melonjak 3 Persen, Pasokan Cukup?
-
Hujan Ekstrem Diproyeksikan Hambat Pemulihan Listrik di Aceh
-
Bahlil Bicara Kapan Listrik di Aceh Bisa Normal Kembali
-
Pemerintah Bangun 2.500 Rumah Layak Huni untuk Korban Banjir Sumatera
-
Sudah di Meja Prabowo, Menaker Ungkap Kisi-kisi Besaran UMP 2026
-
Cofiring Hidroden di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas Diuji Coba, Gimana Hasilnya?
-
Modus Fake BTS: Celah Keamanan 2G Dimanfaatkan untuk Serangan Phishing