Suara.com - Pi Network, salah satu aset kripto, berhasil mencuri perhatian sebagai pemain baru yang menjanjikan. Kekinian, proyek blockchain berbasis komunitas ini menempati posisi ke-27 dengan kapitalisasi pasar sebesar USD4,14 miliar.
Walaupun, harga token PI terkoreksi 0,54 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD0,5890.
Seperti dilansir dari ABC Money, Rabu, 7 Mei 2025, Pi Network menawarkan pendekatan berbeda dalam dunia kripto. Berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum yang membutuhkan daya komputasi tinggi, Pi memungkinkan pengguna untuk menambang melalui aplikasi di smartphone, menjadikannya lebih inklusif dan ramah lingkungan.
Fitur ini, yang memanfaatkan model "konsensus sebagai layanan", mengedepankan efisiensi dan aksesibilitas, elemen kunci dalam misi Pi untuk mendemokratisasi teknologi blockchain.
Didirikan oleh alumni PhD dari Stanford pada 2019, Pi telah menarik lebih dari 35 juta pengguna aktif, dengan komunitas yang solid menjadi tulang punggung ekosistemnya.
Token PI memiliki total suplai maksimal 100 miliar unit, dengan sistem pelepasan bertahap dan insentif penambangan yang menurun secara eksponensial, mendorong keterlibatan dalam bentuk security circles dan node operasi.
Namun, perjalanan menuju pengakuan arus utama tidaklah mulus. Meskipun Pi telah terdaftar di bursa seperti OKX, Bitget, dan Gate.io, belum ada kejelasan dari pemain besar seperti Binance, yang masih menunggu kepastian terkait aspek regulasi dan teknologi proyek ini.
Volume perdagangan harian Pi saat ini mencapai USD37,63 juta, hanya 0,9 persen dari kapitalisasi pasar, yang menunjukkan keterbatasan likuiditas dan minat institusional.
Volatilitas harga menjadi tantangan nyata bagi Pi. Harga tertinggi tercatat pada USD2,98 di Februari 2025, sementara terendah mencapai ISD0,4012 di April.
Baca Juga: Meski Tekanan Jual, Harga Pi Network Bersiap Kembali Naik
Dalam sepekan terakhir, harga PI turun 4,80 persen, lebih besar dari penurunan pasar kripto secara keseluruhan. Dibandingkan dengan Ethereum dan Bitcoin, performa Pi juga lebih lemah, masing-masing turun 9,07 persen dan 19,80 persen dalam sebulan terakhir.
Meski demikian, indikator fundamental menunjukkan ketahanan Pi. Proyek ini telah melampaui kapitalisasi pasar dari token ternama seperti TON dan SUI, dan telah membentuk ekosistem yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Strategi Know Your Customer (KYC) yang mulai dibuka untuk pihak ketiga, serta potensi kemitraan dengan bursa seperti KuCoin dan Bybit, menunjukkan niat kuat untuk menembus pasar global secara lebih luas.
Di tengah pencapaian ini, kritik tetap ada. Beberapa pengamat mempertanyakan efektivitas dan skalabilitas penambangan seluler Pi, serta kejelasan teknis algoritma konsensusnya yang belum terbukti pada skala besar seperti Ethereum. Distribusi token 80% untuk komunitas dan 20% untuk pengembang juga menjadi bahan diskusi dalam komunitas kripto, terkait komitmen terhadap desentralisasi sejati.
KTT Konsensus 2025 yang akan datang disebut-sebut sebagai momen penting bagi Pi Network. Jika dukungan dari bursa utama muncul, hal ini bisa menjadi katalis penting untuk memperkuat status Pi di pasar, memperluas likuiditas, serta meningkatkan kepercayaan investor dan regulator.
Dengan semua dinamika ini, Pi Network berada di persimpangan antara inovasi dan legitimasi. Akar komunitas yang kuat, visi desentralisasi, dan pendekatan ramah lingkungan memberi alasan untuk optimisme. Namun, langkah berikutnya akan menentukan apakah Pi bisa bertahan sebagai alternatif kripto masa depan atau sekadar fenomena sementara dalam siklus aset digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan