“BSI Agen bukan hanya memperluas jangkauan layanan kami, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Kami melihat potensi besar dalam pemberdayaan masyarakat melalui agen ini,” ujar Anton.
Lebih lanjut, Anton menegaskan bahwa strategi ini sejalan dengan misi BSI dalam menghadirkan layanan keuangan syariah yang inklusif. “Kami tidak hanya membuka akses, tapi juga membuka peluang. Banyak agen kami yang kini tumbuh menjadi pelaku ekonomi produktif di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.
Pertumbuhan BSI Agen mencapai 18,36% secara tahunan dan mencapai sekitar 120 ribu agen, mencerminkan antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah. Agen-agen ini tersebar luas, terutama di wilayah Aceh, Palembang, dan Surabaya. Profil agen didominasi oleh pelaku usaha mikro seperti pedagang dan pemilik toko kelontong. Peran BSI Agen diharapkan juga mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah di lingkungannya.
Ke depan, BSI menetapkan target untuk meningkatkan jumlah BSI Agen menjadi 123.000 agen pada akhir tahun 2025. Target ini akan dicapai melalui pemetaan wilayah-wilayah strategis berbasis kebutuhan layanan keuangan, khususnya di daerah yang belum terjangkau kantor cabang. Selain memperluas cakupan geografis, BSI juga berfokus pada penguatan fungsi agen agar mampu memberikan fitur layanan yang lebih luas.
“Kami terus mendorong agar BSI Agen tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga relevan secara fungsi. Ke depan, setiap agen akan menjadi representasi keuangan syariah dalam pelayanan yang modern, cepat, dan memberdayakan,” tutup Anton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik