Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengantongi nama yang menjadi pesaing dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Bahkan, dalam jangka panjang diperkirakan akan ada 5 bank syariah yang skalanya setara dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan belum mengungumkannya terlebih dahulu. Lantaran masih menunggu persiapan dari perbankan tersebut sudah dipenuhi.
"Nah, soal pesaing BSI. Sudah saya sampaikan tadi, kita tidak akan umumkan dulu. Tapi kandidatnya sudah ada. Teman-teman bisa tebak sendiri kalau lihat berita terakhir, terutama soal spin off dan konsolidasi," kata Dian di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Lanjutnya, calon pesaing BSI yakni berasal dari merger bank. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Aturan ini berisi kewajiban spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) bank digantikan dengan ketentuan agar OJK mendorong konsolidasi.
"Dalam ketentuan P2SK, kewajiban spin off sekarang diganti dengan ketentuan bahwa OJK dapat mendorong konsolidasi. Artinya, kalau spin off-nya tidak cukup “nendang”, kita akan dorong merger dengan pihak lain," kata dia.
Dia menyebutkan ada lima bank akan menjadi pesaing untuk BSI. Tentunya dengan kehadiran perbankan syariah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Tujuannya jelas dalam jangka menengah, kita ingin punya 2–3 bank syariah besar. Dalam jangka panjang, minimal 5 bank yang skalanya setara dengan BSI. Dan sekarang, kesadaran dari pelaku industri untuk mewujudkan hal ini sudah mulai terbentuk" tegasnya.
Sementara itu, OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah yang dilakukan antara lain melalui spin off UUS dan dimungkinkan pula dapat diikuti oleh penggabungan usaha dengan bank syariah lain agar menghasilkan BUS yang sehat dengan skala usaha lebih besar.
"Sesuai POJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah, UUS yang memenuhi persyaratan untuk melakukan spin off yaitu UUS yang telah mencapai 50 persen dari total aset BUK induknya dan/atau jumlah aset UUS paling sedikit Rp50 triliun," katanya.
Baca Juga: Menyasar Ibu-ibu dan Anak Muda, OJK Bongkar Modus Baru Penipuan di Sektor Perbankan
Pada prinsipnya spin off UUS bertujuan untuk mendorong UUS melakukan berbagai pengembangan dan penyesuaian proses bisnis, termasuk penguatan aspek kelembagaan, dalam rangka menciptakan industri perbankan syariahnasional yang stabil dan berdaya saing, sehingga mampu merespon tantangan dalam industri perbankan yang semakin dinamis dan kompleks.
Saat ini, kinerja UUS (seluruh Indonesia) pada tahun 2024 cukup baik, dengan pertumbuhan DPK dan Pembiayaan secara YoY masing-masing 10,85 persen dan 5,62 persen.
Pertumbuhan Pembiayaan pada tahun 2024 antara lain merupakan dampak dari persiapan yang dilakukan UUS dalam rangka penyesuaian model bisnis pasca spin off dan lebih bersifat sementara. Selama triwulan I-2025, UUS (seluruh Indonesia) masih melanjutkan pertumbuhan positif dan diharapkan dapat terus berlangsung s.d. akhir tahun 2025.
Sebelumnya Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan dua bank syariah baru ini akan memiliki aset yang cukup besar, meskipun belum menyamai PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang asetnya tembus Rp 401 triliun pada Maret 2025.
"Kalau kami lihat ini belum sebesar BSI, tapi kami harapkan dalam jangka menengahnya bisa menuju ke sana dalam waktu dekat ini ada dua bank," imbuhnya.
Adapun, beberapa kandidat yang bakal menjadi pesaing BSI. Apalagi, OJK telah memberikan persetujuan akuisisi PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank BTN (Persero) Tbk dalam rangka memisahkan UUS BTN menjadi Bank Umum Syariah baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI