Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami rebound teknikal dalam jangka pendek setelah terkoreksi tajam pada perdagangan sebelumnya.
Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati karena tekanan koreksi masih bisa berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
Pada perdagangan Rabu (19/6/2025), IHSG ditutup melemah signifikan sebesar 1,96 persen dengan disertai aksi jual bersih (net sell) asing sekitar Rp 1,3 triliun. Saham-saham big caps seperti BBRI, ANTM, BMRI, BBCA, dan BBNI menjadi yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
Menanggapi pergerakan pasar, Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan bahwa setelah koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk mengalami technical rebound dalam jangka pendek ke area 7.000–7.050. Namun, ia menekankan bahwa level tersebut dapat dimanfaatkan untuk aksi ambil untung (take profit).
"Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7000-7050. Tapi dapat dipergunakan untuk take profit karena IHSG masih berpeluang koreksi hingga 6800 dalam beberapa waktu ke depan," ujar Fanny dalam riset hariannya, Jumat (20/6/2025).
Ia juga menyebutkan bahwa level support IHSG saat ini berada di kisaran 6.900–6.950, sedangkan resistance berada di 7.000–7.050.
Dari sisi global, pasar saham Amerika Serikat tutup pada Kamis (19/6) dalam rangka libur Hari Juneteenth. Pada hari sebelumnya, indeks utama di Wall Street bergerak cenderung datar. Indeks Dow Jones turun tipis 0,10 persen, S&P 500 turun 0,03 persen, sementara Nasdaq Composite menguat 0,13 persen.
Pergerakan pasar tersebut menyusul pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan bahwa inflasi harga barang kemungkinan akan meningkat selama musim panas, sebagai dampak dari pemberlakuan tarif Presiden Donald Trump yang langsung memukul konsumen. Dalam keputusan kebijakan terbarunya, The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan, dan sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sepanjang tahun ini.
Di sektor saham, Circle Internet, penerbit stablecoin, melesat 33,8 persen usai Senat AS meloloskan RUU regulasi stablecoin. Saham Nucor, produsen baja, juga naik 3,3 persen setelah mengumumkan proyeksi laba kuartal II/2025 yang melebihi ekspektasi analis.
Baca Juga: IHSG Ambles di Perdagangan Kamis, Kembali ke Level 6.968
Sementara itu, bursa Asia-Pasifik pada Kamis (19/6) umumnya melemah, seiring kehati-hatian investor terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama antara Israel dan Iran.
Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 1,02 persen dan Topix melemah 0,58 persen. Hang Seng Hong Kong mencatat penurunan signifikan sebesar 1,99 persen, dan Taiex Taiwan turun 1,58 persen. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,19 persen dan Kosdaq menguat 0,36 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga turun tipis 0,09 persen.
Investor juga tengah menantikan keputusan suku bunga dari bank sentral Taiwan dan Filipina yang dijadwalkan pada hari yang sama. Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump dilaporkan kembali menggelar pertemuan darurat di Situation Room Gedung Putih terkait potensi tindakan militer terhadap Iran, setelah eskalasi konflik dengan Israel.
Rekomendasi Saham Hari Ini
BNI Sekuritas juga memberikan sejumlah ide perdagangan (trading idea) untuk hari ini, dengan fokus pada saham-saham yang memiliki potensi teknikal menarik. Beberapa di antaranya:
- BRMS
- BKSL
- PGEO
- MEDC
- PANI
- AMMN
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing