Suara.com - Dalam era globalisasi dan tantangan geopolitik yang semakin kompleks, kekuatan maritim menjadi salah satu aspek krusial bagi ketahanan nasional.
Di tengah kebutuhan akan industri galangan kapal dan pengembangan infrastruktur energi lepas pantai, Krakatau Posco masih bertindak sebagai penyedia utama marine grade steel, baja khusus yang digunakan untuk struktur lambung kapal (hull structure) dan struktur lepas pantai (offshore structures).
Dengan teknologi dari Posco Korea dan produksi dalam negeri bersama Krakatau Steel, Krakatau Posco memenuhi kebutuhan baja berstandar internasional untuk berbagai aplikasi kelautan.
"Produk ini dirancang untuk menghadapi beban dinamis dan kondisi ekstrem yang umum di lingkungan laut terbuka, dengan perlindungan terhadap korosi yang diperoleh melalui proses pelapisan (coating), sehingga ideal untuk pembangunan kapal niaga, kapal perang, maupun platform pengeboran migas lepas pantai," tulis Manajemen, Rabu (2/7/2025).
Salah satu tonggak penting adalah keterlibatan Krakatau Posco dalam proyek Frigate Combatant, kapal perang pertama yang didesain dan dibangun di dalam negeri oleh PT PAL Indonesia (Persero).
Kapal ini menggunakan baja laut LR higher Strength Steel grade, salah satu produk Krakatau Posco, yang memiliki kekuatan tarik tinggi dan ketahanan las untuk struktur utama lambung kapal (hull).
Selain itu, produk marine grade steel Krakatau Posco juga digunakan dalam pembangunan kapal logistik seperti SEJAHTERA 35 yang dibuat oleh PT Bandar Victory Shipyard, serta proyek ekspor untuk kapal tanker kelas 115.000 DWT yang diproduksi Hyundai Vietnam Shipbuilding.
Selain shipbuilding, marine grade steel juga memainkan peran dalam pembangunan struktur offshore, seperti platform pengeboran migas, platform produksi, dan fasilitas bawah laut lainnya.
Untuk itu, Krakatau Posco memproduksi offshore structure plate yang memenuhi standar internasional, termasuk API 2W Grade 50, EN S355MLO, dan standar kustom lainnya berdasarkan spesifikasi pelanggan.
Baca Juga: Industri Baja Hijau, Krakatau Posco Integrasikan ESG dalam Strategi Bisnis lewat Konservasi Mangrove
Proses produksi menggunakan teknologi Thermomechanical Controlled Processing (TMCP) dengan fasilitas accelerated cooling, menghasilkan baja dengan ukuran butir lebih halus, kekuatan tinggi, dan ketangguhan yang sangat baik, menjadikannya cocok untuk penggunaan pada proyek-proyek energi di laut lepas.
Beberapa proyek strategis yang telah menggunakan baja offshore dari Krakatau Posco antara lain:
- Bukit Tua Phase 2 / Petronas – EN-S355G series (MLO) – 2020
- Malong-Belida Field / MEDCO E&P NATUNA – API 2W Grade 50 – 2021
- West Belut Define Project / MEDCO E&P NATUNA – API 2W Grade 50 – 2022
- Manpatu Project / Pertamina Hulu Mahakam – S355K series – 2024
- Hidayah Field / Petronas – EN-S355G series (MLO) – 2024.
Tak hanya itu, marine grade steel dari Krakatau Posco juga dapat digunakan untuk pengembangan proyek CCS/CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage), yang menjadi salah satu pilar dalam transisi energi menuju target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Struktur bawah laut untuk penyimpanan karbon memerlukan baja berkekuatan tinggi dan ketangguhan pada temperatur rendah (hingga -40°C), spesifikasi yang sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produk Krakatau Posco.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya