Suara.com - Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) diprediksi bakal menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan potensi kontribusi nilai ekonomi hingga mencapai Rp1.800 triliun.
Prediksi menggembirakan ini disampaikan oleh Adrian Suharto, Director Asia-Pacific di Robertsbridge—afiliasi Public First—dalam sebuah studi. Adrian menyatakan bahwa AI memiliki kekuatan revolusioner untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, mempercepat proses bisnis, serta menciptakan layanan dan produk baru di berbagai sektor.
“Kami menemukan bahwa AI akan mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia secara signifikan,” kata Adrian dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Dalam studi tersebut merinci potensi kontribusi AI di beberapa sektor kunc yakni manufaktur berpotensi menyumbang Rp570 triliun, retail daring dan ekonomi Gig diproyeksikan mendulang Rp230 triliun dan sektor pertanian dapat memperoleh tambahan nilai Rp89 triliun.
Tak hanya sektor swasta, AI juga diyakini mampu mendorong efisiensi layanan publik, membuat pelayanan pemerintah menjadi lebih cepat dan tepat.
Dalam jangka pendek, penerapan AI diproyeksikan dapat memangkas waktu kerja, meminimalisasi kesalahan, dan secara signifikan meningkatkan output baik di sektor industri maupun pelayanan masyarakat. Adrian menambahkan, “Di Indonesia, AI dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan nilai setara Rp1.800 triliun.” Ini bukan lagi janji, tapi potensi nyata!
Meskipun membawa angin segar berupa potensi ekonomi yang luar biasa besar, studi Public First juga menyoroti satu hal penting: perlunya penerapan AI yang bertanggung jawab. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 88% masyarakat Indonesia menyatakan pentingnya etika dan tata kelola yang kuat dalam implementasi AI.
Aspek-aspek krusial yang harus diperhatikan termasuk perlindungan privasi data pribadi dan penyediaan pelatihan keterampilan digital bagi tenaga kerja. Ini penting agar AI tidak hanya menjadi pendorong ekonomi, tetapi juga alat yang memberdayakan masyarakat secara adil dan aman.
Dengan potensi triliunan rupiah di depan mata, Indonesia kini berada di ambang era baru yang didorong oleh kecerdasan buatan. Tantangannya adalah bagaimana mengoptimalkan potensi ini secara etis dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Lelah Kerja Keras Sampai Malam? Ini Saatnya AI Bekerja buat Kamu
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar