Suara.com - Sebuah pengakuan mengejutkan sekaligus membanggakan datang dari diplomat senior Jepang, Eriko Nakano. Ia secara terang-terangan mengakui bahwa sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) jauh lebih maju dibandingkan dengan sistem di negaranya sendiri.
Pengakuan ini disampaikan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Denpasar, Bali, Minggu (17/8/2025).
“Indonesia lebih maju, QR-nya semua rakyat bisa menggunakan QRIS. Kalau di Jepang belum semua,” kata Eriko Nakano, yang menjabat sebagai Wakil Konsul Jenderal Jepang dikutip Antara, Senin (18/8/2025).
Pengakuan ini bukan isapan jempol. Menurutnya, QRIS sudah merambah hingga lintas negara, termasuk menjangkau negeri Matahari Terbit. Ia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang telah memajukan sistem pembayaran digital sedemikian rupa, sehingga kini menjadi solusi praktis untuk transaksi masyarakat lintas negara.
Eriko Nakano menyoroti perbedaan signifikan antara QRIS di Indonesia dan sistem serupa di Jepang. Di Indonesia, QRIS mudah dijumpai di mana-mana, mulai dari usaha besar hingga gerai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebaliknya, di Jepang, transaksi berbasis kode QR masih terbatas di pasar swalayan hingga toko-toko modern. Ini menunjukkan penetrasi QRIS di Indonesia yang jauh lebih luas dan merata.
Keunggulan lain dari transaksi QRIS lintas negara, kata Nakano, adalah kemudahannya dalam hal nilai mata uang. Pengguna tidak dikenai biaya tambahan, yang membuat transaksi menjadi lebih efisien.
Saat ini, QRIS baru bisa digunakan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang berwisata di Jepang (outbound). Eriko Nakano berharap, kemudahan ini akan mendorong semakin banyak turis Indonesia yang berkunjung ke Jepang. Berdasarkan catatan Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, rata-rata ada sekitar 500 ribu WNI yang berwisata ke Jepang setiap tahunnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menambahkan bahwa transaksi QRIS untuk wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia (inbound) sedang dalam tahap penjajakan. "Kami sedang jajaki dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa juga untuk yang inbound-nya," ucap Erwin penuh optimisme.
Baca Juga: QRIS Sudah Bisa Dipakai di Jepang, Liburan Makin Praktis!
Saat ini, QRIS lintas negara telah berhasil diimplementasikan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Setelah sukses di Jepang, QRIS juga sedang dalam tahap inisiasi untuk masuk ke Tiongkok. Ini menunjukkan bahwa QRIS tidak hanya menjadi kebanggaan domestik, tetapi juga alat diplomasi ekonomi yang efektif di kancah global.
Asal tahu saja, sebelum QRIS hadir bak "malaikat penolong", lanskap pembayaran digital di Indonesia diwarnai oleh fragmentasi yang cukup signifikan.
Berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) memiliki kode QR mereka masing-masing, menciptakan ketidakpraktisan dan inefisiensi bagi konsumen maupun pedagang.
Bayangkan saja, seorang pedagang harus memiliki berbagai macam stiker kode QR dari berbagai aplikasi pembayaran, sementara konsumen pun dipaksa memiliki banyak aplikasi hanya untuk bertransaksi di tempat yang berbeda.
Melihat kerumitan ini, Bank Indonesia (BI) bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mengambil inisiatif untuk menyatukan berbagai format QR tersebut menjadi satu standar nasional.
Langkah visioner ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang lebih efisien, mudah, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya