Indikator RSI di angka 58 berada di "zona ideal" yang berarti masih ada ruang untuk kenaikan harga sebelum memasuki area overbought.
Solana (SOL): Bersinar di Tengah Tantangan
Sebagai pesaing terdekat Ethereum, Solana (SOL) juga menunjukkan pergerakan positif. Hari ini, harga SOL dibuka pada $176,29 sebelum melonjak ke atas $184, mencatatkan kenaikan 4,75% dan berhasil menghapus kerugian hari sebelumnya. Meskipun pergerakan ini menunjukkan keraguan antara pembeli dan penjual, Solana berhasil mempertahankan posisinya.
Pada grafik yang lebih luas, SOL telah membentuk pola cup and handle sejak Mei, sebuah pola kelanjutan bullish yang biasanya mengarah pada breakout ke atas.
Namun, pada kerangka waktu yang lebih sempit, pola double top menunjukkan kemungkinan harga akan turun dalam beberapa hari ke depan.
Sinyal yang campur aduk ini membuat para trader dan investor tetap waspada. Namun, dari sisi fundamental, Solana terus menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Pengembang DeFi Development Corp, salah satu pemegang aset Solana terbesar, membeli sekitar $18 juta SOL bulan ini. Selain itu, peningkatan Alpenglow yang diusulkan untuk tahun ini diharapkan akan membuat jaringan menjadi lebih cepat dan efisien, meningkatkan permintaan terhadap token SOL dan memperkuat ekosistemnya.
Kembalinya komunitas Chainlink (LINK) yang dikenal sebagai "Link Marines" menjadi kejutan besar di pasar. Chainlink, platform oracle yang menyediakan data harga untuk hampir semua aplikasi DeFi, mencatat kenaikan signifikan: 152% dalam setahun, 31% dalam 30 hari, dan 53% dalam dua minggu terakhir.
Hari ini, LINK dibuka di $23,50 sebelum melonjak ke atas $26, mencatat kenaikan impresif 10,77% yang menghapus kerugian kemarin.
Baca Juga: Bitcoin Tembus ATH 123.000 Dolar AS, Pintu Gelar Trading Competition
Kenaikan ini membentuk pola bullish engulfing, sebuah sinyal reversal kuat dalam analisis teknis. Grafik yang lebih luas menunjukkan LINK telah membentuk pola "rounding bottom" sejak Desember 2024.
Kenaikan harga baru-baru ini ke $26 mengonfirmasi selesainya pola tersebut, dan koreksi harga saat ini dianggap sebagai retest yang sehat. Pola ini mengindikasikan bahwa LINK siap untuk melanjutkan kenaikan dengan target $31.
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau investasi. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Berita Terkait
-
Aset Kripto Terguncang, Harga Bitcoin Merosot
-
Bitcoin Pecah Rekor, Harganya Kini Rp 1,99 Miliar
-
Harga Bitcoin Turun Setelah Menteri Keuangan AS Tegaskan Stop Beli BTC
-
Wacana Bitcoin sebagai Cadangan Negara Mencuat, Masih Tahap Eksplorasi
-
Wapres Gibran Mau Usulkan Investasi Bitcoin Rp 300 Triliun? Ini Risiko dan Proyeksinya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Bukan Hanya Harga Tinggi, Ini Faktor Lain yang Bikin KPPU Curiga Ada Kartel
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
-
Uang Beredar M2 RI Melambat di Oktober 2025: Likuiditas Makin Ketat?
-
Kemenkeu Ungkap Alasan Pemda Lambat Belanja, Dana Mengendap di Bank Tembus Rp 244 T